Penyanyi pop asal Amerika Serikat, Olivia Rodrigo, pada Sabtu (13/7/2025) menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza. Melalui unggahan di Instagram Story-nya, Rodrigo menyebut situasi yang menimpa warga sipil Palestina sebagai hal yang “mengerikan dan sepenuhnya tak bisa diterima.”
“Saya sangat terpukul oleh penderitaan orang-orang tak bersalah di Palestina,” tulis Rodrigo. Ia menyoroti kondisi darurat yang dialami warga Gaza, terutama anak-anak dan keluarga yang kesulitan mendapatkan makanan, air, dan layanan medis dasar.
“Ibu, ayah, dan anak-anak di Gaza kelaparan, mengalami dehidrasi, dan tidak mendapat akses terhadap perawatan medis serta bantuan kemanusiaan,” ujarnya.
Rodrigo juga menekankan bahwa tidak ada satu pun anak, baik di Israel, Palestina, atau di mana pun di dunia, yang pantas mengalami penderitaan seperti yang saat ini terjadi. “Ini sungguh mengerikan dan tidak bisa diterima. Menyerah pada mereka berarti menyerah pada kemanusiaan kita bersama,” tulisnya.
Sebagai bentuk kepedulian, penyanyi berdarah Filipina-Amerika tersebut mengaku telah menyalurkan donasi kepada UNICEF guna membantu korban di Gaza, dan mendorong para penggemarnya untuk turut mendukung jika memiliki kemampuan.
Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh kelompok Hamas. Menurut data otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 58.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Serangan tersebut menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menyebabkan krisis pangan, wabah penyakit, dan gelombang pengungsian dalam skala besar.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Israel juga tengah menghadapi gugatan dugaan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas operasi militer yang terus berlangsung di wilayah tersebut.