Lebih dari 30 orang dilaporkan tewas dan hampir 100 lainnya luka-luka dalam bentrokan bersenjata antara kelompok suku Bedouin dan milisi Druze di kota Suwayda, Suriah selatan, Minggu (14/7/2025) malam. Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Suriah pada Senin (15/7/2025).
Dalam pernyataan resminya, kementerian menyampaikan “keprihatinan dan penyesalan mendalam” atas peristiwa berdarah yang terjadi di lingkungan Al-Maqous, Suwayda. Bentrokan disebut melibatkan “kelompok bersenjata lokal dan suku-suku”.
“Dalam konteks ini, Kementerian Dalam Negeri menegaskan bahwa unit-unit pasukannya, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, akan turun langsung ke wilayah tersebut untuk mengakhiri konflik, menghentikan bentrokan, menegakkan keamanan, serta menindak pelaku untuk dibawa ke hadapan pengadilan yang berwenang,” demikian pernyataan resmi tersebut.
Menurut kantor berita pemerintah SANA, sejumlah tentara yang dikerahkan ke lokasi bentrokan juga menjadi korban saat mencoba melindungi warga sipil dari kelompok yang disebut sebagai kelompok terlarang. Kementerian Pertahanan membenarkan bahwa 18 prajurit tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam upaya meredam kekerasan.
Pemerintah Transisi Hadapi Tantangan Keamanan
Menteri Dalam Negeri Anas Khattab menyatakan bahwa ketegangan berkepanjangan di Suwayda dipicu oleh lemahnya keberadaan institusi negara, khususnya lembaga militer dan keamanan.
“Tidak ada solusi lain kecuali menerapkan langkah-langkah keamanan dan mengaktifkan kembali peran lembaga negara demi menjaga perdamaian sipil serta mengembalikan kehidupan normal dalam seluruh aspeknya,” tulis Khattab melalui akun X resminya.
Perkembangan ini menjadi tantangan serius bagi pemerintahan transisi yang baru terbentuk di Suriah. Setelah Presiden Bashar al-Assad mengakhiri kekuasaannya yang berlangsung hampir 25 tahun dan pergi ke Rusia pada Desember lalu, Suriah membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin Presiden Ahmad al-Sharaa pada Januari 2025.
Pemerintahan baru dihadapkan pada tugas berat menstabilkan negara yang telah lama dilanda konflik berkepanjangan dan fragmentasi kekuasaan di berbagai wilayah.
Jika Anda memerlukan versi singkat untuk media sosial atau infografik, saya siap bantu buatkan.