Wednesday, July 16, 2025
HomeBeritaJurnalis: Jurnalisme visual strategis angkat isu Palestina, tapi waspadai hoaks

Jurnalis: Jurnalisme visual strategis angkat isu Palestina, tapi waspadai hoaks

Jurnalis Gazamedia sekaligus host Timteng Podcast, Pizaro Gozali Idrus, menegaskan pentingnya literasi media dan validasi informasi di era digital, khususnya terkait isu Palestina dan geopolitik global.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar bertema Navigasi Informasi di Era Digital, di hadapan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STID Mohammad Natsir, pada Senin (14/7).

Menurut Pizaro, saat ini pola konsumsi informasi masyarakat telah bergeser dari teks ke visual. “Orang sekarang lebih suka lihat visual. Karena itu, penyebaran informasi tentang Palestina dan geopolitik dunia sekarang bisa melalui platform seperti podcast,” ujar kandidat Doktor Hubungan Internasional USM Malaysia ini.

Namun, ia mengingatkan bahwa arus informasi yang deras juga membawa risiko misinformasi dan hoaks.

“Seperti hoaks tentang pesawat China yang disebut berhasil menembus blokade Israel di Gaza. Faktanya, video pesawat itu diambil di wilayah lain, bukan di Gaza,” tegas Duta Kemanusiaan Dewan Dakwah ini.

Dalam era banjir informasi ini, ia mendorong jurnalis maupun masyarakat untuk tidak sekadar menerapkan prinsip check and recheck, tetapi triple check.

“Pastikan sumber yang kita kutip berasal dari media kredibel, bukan hanya dari Instagram, TikTok, Facebook, dan sebagainya. Kita juga harus lakukan validasi sana-sini untuk menulis berita,” kata mantan redaktur Kantor Berita Anadolu ini.

Perhatian Dunia terhadap Palestina Meningkat

Pizaro menilai bahwa dalam satu dekade terakhir, perhatian dunia terhadap isu Palestina semakin tinggi. “Kalau dulu, 10–20 tahun lalu, isu Palestina seolah jadi isu Timur Tengah saja. Tapi sekarang dunia mulai peduli karena fakta-fakta genosida di Gaza sudah terbuka,” ujarnya.

Ia menyebut tekanan publik internasional terhadap Israel meningkat tajam, terutama setelah banyak bukti visual yang menunjukkan jatuhnya korban jiwa, termasuk anak-anak, tersebar di berbagai platform.

“Untuk mengalihkan perhatian dari tekanan itu, Israel kemudian menyerang Iran. Itu strategi menciptakan musuh baru agar dunia lupa pada Gaza, dan sekaligus meredam desakan agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mundur. Iran seolah-seolah dijadikan kapal penyelamat oleh Netanyahu untuk keluar dari tekanan atas genosida Gaza.”

Seminar ini merupakan bagian dari upaya penguatan literasi media dan pemahaman geopolitik global bagi mahasiswa, agar mampu menyikapi isu-isu internasional secara kritis dan bertanggung jawab.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular