Tuesday, July 29, 2025
HomeBeritaIsrael umumkan penghentian sementara terbatas operasi di sejumlah wilayah Gaza

Israel umumkan penghentian sementara terbatas operasi di sejumlah wilayah Gaza

Militer Israel pada Ahad (27/7/2025) mengumumkan penghentian sementara dan terbatas operasi militer di sejumlah wilayah Jalur Gaza. Langkah ini disebut sebagai “penangguhan taktis dan lokal” yang mulai berlaku pukul 10.00 waktu setempat (07.00 GMT), menurut laporan Anadolu yang mengutip pernyataan militer Israel.

Penangguhan tersebut diberlakukan di tiga area utama: Al-Mawasi, Deir al-Balah, dan Gaza City, yang mencakup wilayah Gaza bagian tengah, selatan, dan utara, demikian disampaikan juru bicara militer Israel seperti dikutip harian Yedioth Ahronoth.

Al-Mawasi merupakan kawasan pesisir berpasir yang membentang dari barat daya Deir al-Balah, melalui Khan Younis bagian barat hingga Rafah barat di Gaza selatan. Daerah ini kini menjadi tempat perlindungan bagi ribuan warga Palestina yang mengungsi akibat pertempuran.

Pengumuman tersebut disampaikan hanya beberapa jam setelah media Israel, Channel 12, melaporkan bahwa para pemimpin tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Katz, dan Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar, telah menyetujui jeda kemanusiaan terbatas. Namun, tidak disebutkan secara jelas hingga kapan penangguhan ini akan berlangsung.

Sejak 27 Mei, Israel juga meluncurkan inisiatif distribusi bantuan secara mandiri melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), tanpa melibatkan PBB maupun lembaga bantuan internasional lainnya. Langkah ini ditolak secara luas oleh komunitas kemanusiaan global. GHF didukung oleh Amerika Serikat.

Namun, di lapangan, situasi kemanusiaan semakin memburuk. Laporan dari UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, menyebut bahwa sekitar 6.000 truk bantuan masih tertahan dan belum dapat memasuki Gaza. Sementara itu, pasukan Israel dilaporkan terus melepaskan tembakan ke arah warga Palestina yang berkumpul di sekitar pusat distribusi bantuan, menewaskan ratusan orang.

Krisis kelaparan di Gaza telah berubah menjadi bencana kemanusiaan. Beredar rekaman mengharukan yang menunjukkan warga dalam kondisi sangat kurus, beberapa nyaris tinggal tulang, jatuh karena kelelahan, dehidrasi, dan kelaparan berkepanjangan.

Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan ofensif besar-besaran ke Gaza, dengan menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata. Lebih dari 59.700 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan terus-menerus juga menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan memicu krisis pangan akut.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular