Monday, August 18, 2025
HomeBeritaSlovenia hantam Israel: Larang Impor dari permukiman Ilegal

Slovenia hantam Israel: Larang Impor dari permukiman Ilegal

Pemerintah Slovenia pada Rabu mengumumkan larangan impor barang yang diproduksi di permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki, serta menyetujui paket bantuan tambahan bagi warga Palestina di Gaza, demikian pernyataan resmi pemerintah yang dikutip Reuters.

“Pemerintah hari ini melarang impor barang yang berasal dari permukiman di wilayah pendudukan, termasuk larangan terhadap upaya menghindari pelaksanaan larangan tersebut,” tulis pernyataan di laman resmi pemerintah Slovenia.

Namun, pernyataan tersebut tidak merinci apakah larangan berlaku untuk semua barang yang diproduksi di wilayah tersebut atau hanya yang berasal dari Israel.

Pemerintah juga meminta kementerian terkait untuk mempertimbangkan pelarangan ekspor barang dari Slovenia yang ditujukan ke permukiman Israel di wilayah pendudukan.

“Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Israel, termasuk pembangunan permukiman ilegal, perampasan tanah, pengusiran paksa penduduk Palestina, serta penghancuran rumah mereka… merupakan pelanggaran serius dan berulang terhadap hukum humaniter internasional,” ujar Perdana Menteri Slovenia Robert Golob, seperti dikutip kantor berita STA.

Menurutnya, tindakan-tindakan tersebut tidak hanya mengancam kehidupan dan martabat rakyat Palestina, tetapi juga merusak tatanan hukum internasional.

Media lokal melaporkan bahwa volume barang yang terdampak larangan ini sangat kecil, yakni di bawah 2.000 euro (sekitar 2.327 dolar AS) pada tahun 2023.

Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman Israel di wilayah pendudukan sebagai ilegal. Pemerintah Israel sendiri mengklaim permukiman tersebut sah menurut hukum nasionalnya, meskipun beberapa “pos-pos” permukiman diakui ilegal namun sering ditoleransi dan bahkan dilegalkan di kemudian hari.

Pemerintah Slovenia juga menyatakan akan memberikan bantuan material berupa makanan dan selimut senilai hingga 879.490 euro untuk warga Palestina yang terdampak konflik antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza.

Pada Juni tahun lalu, Slovenia resmi mengakui negara Palestina, mengikuti langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia.

Pekan lalu, Slovenia juga memberlakukan embargo atas ekspor, impor, dan transit senjata ke Israel, menyusul keputusan pemerintah dua pekan sebelumnya yang menyatakan sejumlah menteri Israel sebagai persona non grata.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular