Sunday, August 17, 2025
HomeBeritaIsrael setujui pendudukan penuh di seluruh Gaza

Israel setujui pendudukan penuh di seluruh Gaza

Media Israel dan Amerika Serikat melaporkan pada Jum’at (8/8/2025) dini hari bahwa kabinet keamanan Israel telah menyetujui proposal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki seluruh wilayah Jalur Gaza. Keputusan ini diambil meski ada penolakan dari pimpinan militer Israel.

Surat kabar Israel Hayom mengungkapkan bahwa persetujuan itu diberikan setelah pembahasan selama 10 jam oleh kabinet kecil (inner cabinet) Israel. Media penyiaran publik Israel (KAN) turut mengonfirmasi bahwa keputusan ini diambil meski disertai peringatan keras dari Kepala Staf IDF Eyal Zamir.

Menurut The Jerusalem Post, operasi akan dimulai dengan menargetkan basis-basis pejuang bersenjata di Gaza City, dan akan diperluas ke kamp-kamp pengungsi di wilayah tengah Gaza.

Sementara itu, situs berita Axios mengutip pernyataan dari kantor Netanyahu yang menyebut IDF bersiap mengambil alih Gaza City sambil tetap menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di luar zona konflik.

Langkah ini datang setelah pertemuan maraton kabinet keamanan membahas perluasan operasi militer di Jalur Gaza. Sebelumnya, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pemerintah Israel tengah menuju persetujuan untuk melakukan manuver militer guna memperdalam pendudukan di Gaza City.

Namun, laporan tersebut juga mengungkap adanya perbedaan tajam antara Netanyahu dan Kepala Staf IDF. Zamir menyampaikan bahwa rencana itu bisa memakan waktu hingga dua tahun dan berisiko tinggi terhadap keselamatan pasukan Israel serta para sandera yang diyakini masih ditahan di wilayah tersebut.

Ia menegaskan akan terus menyuarakan penolakan terhadap kebijakan itu secara objektif dan independen.

Dalam wawancara dengan Fox News beberapa jam sebelum pertemuan kabinet, Netanyahu menyatakan bahwa Israel berniat menguasai penuh Jalur Gaza, namun tidak berencana untuk memerintahnya. Ia mengklaim bahwa kekuasaan atas wilayah tersebut nantinya akan diserahkan kepada “pasukan Arab yang tidak mengancam Israel”.

Sementara itu, jaringan NBC News mengutip sumber AS yang menyatakan bahwa citra satelit menunjukkan pengerahan besar-besaran pasukan Israel di sekitar Gaza, sebagai persiapan invasi darat skala penuh.

Militer Israel sendiri telah melancarkan operasi “Kereta Gideon” sejak Mei lalu. Namun menurut sejumlah pejabat militer dan keamanan Israel, operasi itu dinilai gagal setelah menelan lebih dari 40 korban jiwa di pihak tentara dalam dua bulan terakhir.

Di sisi lain, faksi-faksi perlawanan Palestina menegaskan bahwa Israel akan membayar harga mahal jika nekat melancarkan pendudukan penuh atas Gaza.

Saat ini, IDF telah menguasai sebagian besar wilayah Rafah di selatan, serta beberapa bagian Gaza tengah dan utara.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular