Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali mengajukan permintaan untuk menghancurkan makam syuhada ‘Izz al-Din al-Qassam yang terletak di desa Nešher, yang dibangun di atas puing-puing desa Palestina yang sebelumnya bernama Sheikh, di wilayah Haifa.
Dalam sebuah pertemuan dengan Wali Kota Nešher pada sesi dengar pendapat di Komite Dalam Negeri Knesset pada hari Selasa (12/8), Ben-Gvir menegaskan, “Saya telah mengeluarkan perintah untuk menghancurkan makam ‘Izz al-Din al-Qassam dan polisi akan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengamankan proses penghancuran tersebut.”
Ben-Gvir juga menambahkan, “Para teroris tidak boleh mendapatkan ketenangan meskipun sudah meninggal dunia.”
Pernyataan tersebut bukanlah kali pertama bagi pejabat Israel menyerukan pembongkaran atau penghilangan makam al-Qassam. Pada 6 Agustus lalu, anggota Knesset dari Partai “Kekuatan Yahudi”, yang dipimpin oleh Ben-Gvir, Yitzhak Kroizer, juga meminta agar makam tersebut dihapuskan.
Pada bulan Juli, Kroizer bahkan mengunjungi situs makam dan mendesak agar segera diambil tindakan untuk menghapusnya. Ia menegaskan, “Makam ini tidak boleh menjadi tempat ziarah bagi pendukung terorisme.”
Syuhada ‘Izz al-Din al-Qassam, yang lahir pada tahun 1883 di Jableh, Suriah, dikenal sebagai pemimpin gerakan perlawanan bersenjata melawan penjajahan Prancis dan Inggris di Suriah dan Palestina pada awal abad ke-20. Ia gugur pada 19 November 1935 dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di dekat kota Jenin.
Sebagai penghormatan terhadap perjuangan dan nama beliau, gerakan perlawanan Hamas menamakan sayap militernya “Brigade Syuhada ‘Izz al-Din al-Qassam.”