Monday, August 18, 2025
HomeBeritaNetanyahu tuding demo warga Israel memperkuat Hamas

Netanyahu tuding demo warga Israel memperkuat Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam aksi unjuk rasa nasional yang menuntut diakhirinya perang di Gaza. Ia menilai, seruan tersebut justru memperkuat posisi Hamas dalam perundingan dan memperpanjang proses pembebasan sandera.

“Siapa pun yang hari ini menyerukan diakhirinya perang tanpa mengalahkan Hamas tidak hanya memperkeras posisi Hamas dan memperlambat pembebasan sandera kita, tetapi juga memastikan bahwa horor 7 Oktober akan terulang kembali,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi kantornya.

Sebelumnya, ribuan warga Israel turun ke jalan dan menggelar mogok nasional pada Ahad (17/8/2025), sebagai bentuk solidaritas terhadap keluarga para sandera yang masih ditahan di Gaza.

Mereka mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan dengan Hamas guna mengakhiri perang dan membebaskan para tawanan yang tersisa.

Dalam aksi yang tersebar di berbagai kota, para demonstran membawa bendera Israel dan foto para sandera sambil meniup peluit, menabuh genderang, dan membunyikan klakson. Sejumlah pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama, termasuk jalur penghubung antara Tel Aviv dan Yerusalem.

“Hari ini, segalanya berhenti demi mengingat nilai tertinggi: kesucian hidup manusia,” ujar Anat Angrest, ibu dari Matan Angrest, salah satu sandera yang masih ditahan, dalam orasinya di sebuah lapangan umum di Tel Aviv seperti dilansir Reuters.

Aktris asal Israel yang juga bintang film Wonder Woman, Gal Gadot, turut hadir dalam pertemuan bersama keluarga para sandera di Tel Aviv sebagai bentuk dukungan moral.

Sebelum aksi berlangsung, sejumlah institusi dan pelaku usaha mengizinkan pegawainya untuk ikut serta dalam mogok nasional yang digagas oleh keluarga para sandera.

Meski demikian, sebagian besar tempat usaha tetap beroperasi karena hari Minggu merupakan hari kerja di Israel. Sementara itu, sekolah-sekolah sedang dalam masa libur musim panas.

Puncak aksi massa dijadwalkan berlangsung pada malam hari di pusat Kota Tel Aviv. Hingga pukul 14.00 waktu setempat, kepolisian Israel telah menangkap sedikitnya 38 demonstran. Beberapa di antaranya terlibat bentrok dengan aparat saat memblokir jalan, dan kemudian dibawa paksa oleh petugas.

Aksi di sejumlah kota sempat terhenti sekitar pukul 16.00 waktu setempat ketika sirene serangan udara berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan kota-kota lain, memperingatkan adanya misil yang ditembakkan dari Yaman. Militer Israel menyatakan rudal tersebut berhasil dicegat tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular