Stasiun televisi Israel, KAN, mengungkapkan bahwa sejumlah prajurit dari Brigade Givati meminta para komandannya agar tidak memasuki Jalur Gaza pada siang hari dengan menggunakan kendaraan militer tipe Humvee yang tidak terlindungi.
Militer Israel menanggapi permintaan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka menghargai dan menghormati pengabdian para prajurit, serta akan terus memastikan pasukan mendapatkan perlindungan yang memadai.
Sebelumnya, stasiun televisi Channel 14 melaporkan pada Selasa (20/8/2025) bahwa Brigade Givati kembali bertugas di wilayah Jabalia, utara Gaza.
Berbarengan dengan itu, harian Israel Hayom melaporkan bahwa para prajurit Israel mengeluhkan kerusakan berulang pada sistem pendingin udara di dalam kendaraan tempur lapis baja mereka, yang menyebabkan suhu di dalamnya mencapai 60 derajat Celsius.
Dalam laporan berjudul “Prajurit Meninggal Karena Panas Dalam Kendaraan Lapis Baja di Gaza,” disebutkan bahwa para prajurit hanya memiliki tiga pilihan sulit:
- Meninggal akibat suhu panas yang ekstrem.
- Melanjutkan pertempuran dengan membuka pintu kendaraan lapis baja, yang sangat berbahaya.
- Menarik mundur pasukan dari medan perang.
Israel Hayom menambahkan, militer Israel mengonfirmasi bahwa menggunakan kendaraan lapis baja dengan sistem pendingin rusak bertentangan dengan prosedur resmi, namun banyak prajurit tetap melanjutkan pertempuran dalam kondisi terbuka meskipun berisiko tinggi.