Aktor peraih Oscar asal Spanyol, Javier Bardem, mengecam keras tindakan militer Israel terhadap warga Palestina, yang ia sebut menggunakan “logika teror dan dehumanisasi” layaknya yang dilakukan rezim Nazi di masa lalu.
Melalui akun Instagram miliknya, Bardem membagikan sebuah video yang menunjukkan seorang penembak jitu (sniper) Israel menembak seorang warga Palestina tanpa alasan jelas. Dalam keterangan unggahan tersebut, Bardem menulis: “IDF (Pasukan Pertahanan Israel) adalah NAZI.”
Ia membandingkan peristiwa itu dengan salah satu adegan dalam film Schindler’s List, khususnya sosok perwira Nazi Amon Goth yang digambarkan menembak tahanan kamp konsentrasi secara acak dari balkon rumahnya.
“Amon Goth mewakili banalitas kejahatan dan kekejaman tanpa hukuman dalam sistem militer yang menindas. Hari ini, logika teror dan dehumanisasi yang sama digunakan oleh IDF terhadap rakyat Palestina,” ujar Bardem.
Video yang dibagikan Bardem pertama kali beredar pada tahun 2018 dan diyakini berkaitan dengan insiden yang terjadi pada Desember 2017, ketika seorang sniper Israel menembak kaki seorang pria Palestina.
Bardem bukan kali ini saja melontarkan kritik terhadap kebijakan militer Israel. Ia sebelumnya telah menuduh pemerintah Israel melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan” di Jalur Gaza dan menyerukan kepada masyarakat internasional agar menuntut pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat.
Sementara itu, laporan investigasi gabungan dari The Guardian, media Israel-Palestina +972 Magazine, dan outlet berbahasa Ibrani Local Call yang dirilis Kamis (22/8), mengungkap bahwa lima dari enam warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza merupakan warga sipil. Temuan ini didasarkan pada data militer Israel sendiri.
Sejak dimulainya serangan militer pada Oktober 2023, lebih dari 62.100 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza. Kampanye militer yang berkepanjangan ini juga menyebabkan kehancuran besar di wilayah tersebut, termasuk kelangkaan pangan dan meningkatnya angka kematian akibat kelaparan.