Delapan warga Palestina, termasuk dua anak-anak, dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza. Dengan demikian, total korban tewas akibat kelaparan sejak awal krisis kemanusiaan di wilayah tersebut mencapai 281 orang, demikian menurut sumber lokal pada Sabtu (24/8/2025), seperti dilaporkan kantor berita Anadolu.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, melalui unggahannya di platform media sosial X, menyatakan bahwa dari jumlah tersebut, 114 korban merupakan anak-anak.
“Kelaparan secara perlahan menghancurkan tubuh warga sipil, merampas hak hidup anak-anak, serta menjadikan tenda pengungsian dan rumah sakit sebagai pemandangan tragis setiap hari,” ujarnya.
Sejak dimulainya serangan militer pada Oktober 2023, otoritas Gaza menyebutkan bahwa jumlah korban tewas di wilayah tersebut telah mencapai hampir 62.300 jiwa. Konflik bersenjata yang berlangsung juga menyebabkan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan memperparah krisis pangan.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus dugaan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah tersebut.