Tuesday, August 26, 2025
HomeBeritaPuluhan ribu warga Australia demo dukung Palestina, desak sanksi Israel

Puluhan ribu warga Australia demo dukung Palestina, desak sanksi Israel

Puluhan ribu warga Australia turun ke jalan di lebih dari 40 kota dan daerah pada Minggu (24/8/2025) untuk memprotes perang yang terus berlangsung di Gaza. Para demonstran mendesak pemerintah federal agar menjatuhkan sanksi kepada Israel dan menghentikan perdagangan senjata dengan negara tersebut, sebagaimana dilaporkan media lokal SBS dan kantor berita Anadolu.

Aksi yang digerakkan oleh kelompok Palestine Action Group ini bertujuan menekan pemerintah Australia agar mengambil sikap tegas terhadap Israel. “Kami menyerukan sanksi ekonomi yang keras dan penghentian total perdagangan senjata dua arah,” kata Amal Nasser, salah satu penggagas aksi di Sydney.

Di sejumlah kota besar, massa aksi berkumpul dalam jumlah besar. Penyelenggara memperkirakan sekitar 40.000 orang hadir di Sydney, 50.000 hingga 60.000 di Melbourne, 10.000 di Hobart, serta ribuan lainnya di Perth dan Brisbane. Kepolisian Brisbane mencatat 10.000 peserta, namun panitia mengklaim jumlahnya mendekati 50.000.

Senator dari Partai Hijau, Larissa Waters, menyatakan bahwa tekanan publik akan dirasakan pemerintah. “Banyak warga menyerukan perdamaian, sanksi terhadap Israel sebagaimana yang telah kita berlakukan terhadap Rusia, serta penghentian perdagangan senjata dua arah,” ujarnya dalam orasinya di Brisbane.

Waters juga menyoroti keterlibatan Australia dalam penjualan komponen senjata ke Israel. “Warga Australia geram mengetahui bahwa kita menjual komponen senjata ke pemerintah Israel. Ini harus dihentikan,” tegasnya.

Senator independen Lidia Thorpe, yang turut serta dalam aksi di Melbourne, membandingkan perjuangan rakyat Palestina dengan perjuangan masyarakat adat Australia. Ia juga menentang pengiriman suku cadang jet tempur F-35 ke Israel.

“Satu-satunya cara agar kita mendapat perhatian adalah dengan memboikot Israel dalam segala bentuk. Kita harus menolak semua yang berkaitan dengan Israel,” kata Thorpe.

Di Canberra, Senator David Pocock menyerukan langkah pemerintah yang lebih tegas, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap para pemimpin Israel.

Jurnalis Antoinette Lattouf turut berbagi cerita menyentuh tentang dampak perang terhadap rekan-rekan seprofesi. Ia menyinggung kasus Wael al-Dahdouh, jurnalis yang mengetahui kematian keluarganya akibat serangan udara saat siaran langsung.

Mantan tokoh Australian of the Year, Grace Tame, mengajak masyarakat untuk terus bersuara. “Kekuasaan merespons satu kekuatan lain: tekanan publik,” katanya.

Aksi solidaritas juga berlangsung di kota-kota regional seperti Mackay, Bathurst, dan Margaret River. Para peserta meneriakkan slogan “Free, Free Palestine” dan membentangkan poster bertuliskan “Stop Genocide”.

Namun, pada Kamis lalu, pengadilan lokal di negara bagian Queensland melarang aksi pro-Palestina di sepanjang Jembatan Story, Brisbane, dengan alasan keselamatan.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 62.600 warga Palestina dilaporkan tewas akibat agresi militer Israel di Gaza. Wilayah kantong tersebut kini menghadapi bencana kelaparan yang disebut sebagai “senjata perang” oleh sejumlah aktivis.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan di wilayah Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular