Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan ketidakpuasannya terhadap serangkaian serangan udara Israel yang menghantam Kompleks Medis Nasser di Gaza dan menewaskan 20 orang, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran, demikian dilaporkan kantor berita Anadolu.
“Saya tidak senang dengan hal itu. Saya tidak ingin melihatnya,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Oval, Senin waktu setempat. “Namun, pada saat yang sama, kita harus mengakhiri mimpi buruk itu. Saya adalah orang yang telah membebaskan para sandera.”
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi bahwa 20 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, termasuk pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, serta kru media. Sejumlah orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Menurut kementerian, militer Israel menyerang lantai empat salah satu gedung di kompleks tersebut dengan dua kali serangan udara. Serangan kedua dilancarkan ketika tim penyelamat tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban luka dan jenazah.
Televisi resmi Palestina melaporkan bahwa salah satu korban tewas adalah kameramannya, Hussam al-Masri. Sementara itu, saluran televisi Al Jazeera dari Qatar mengonfirmasi bahwa fotografernya, Mohammad Salama, turut menjadi korban.
Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa jurnalis foto Mariam Abu Dagga meninggal dunia dalam serangan tersebut. Jurnalis foto lainnya, Moaz Abu Taha, juga dilaporkan tewas akibat serangan yang sama.
Selain itu, jurnalis lepas Ahmed Abu Aziz yang bekerja untuk beberapa situs berita di Tunisia dan Maroko, dilaporkan meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya dalam serangan tersebut.