Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (15/9/2025) melaporkan bahwa sedikitnya 64.905 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya serangan Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Dalam 24 jam terakhir, tiga warga dilaporkan meninggal akibat kelaparan di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan menyebut bahwa 34 jenazah baru dibawa ke rumah sakit selama 24 jam terakhir, sementara 316 orang lainnya mengalami luka-luka. Dengan demikian, total korban luka sejak awal serangan mencapai 164.926 orang.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau lokasi,” tambah pernyataan tersebut.
Kementerian juga melaporkan bahwa dalam sehari terakhir, tiga warga Palestina tewas dan lebih dari 47 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan. Sejak 27 Mei, total korban tewas saat mencari bantuan mencapai 2.497 orang, dengan lebih dari 18.182 lainnya terluka.
Korban kelaparan juga terus bertambah. Dalam sehari terakhir, tiga orang tewas akibat malnutrisi, sehingga jumlah total korban kelaparan sejak Oktober 2023 menjadi 425 orang, termasuk 145 anak-anak.
Sejak 2 Maret, otoritas Israel menutup total semua perlintasan masuk ke Gaza, memicu krisis kelaparan di wilayah berpenduduk sekitar 2,4 juta jiwa tersebut.
Badan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) menyatakan bahwa kelaparan telah terjadi di Gaza utara dan diperkirakan akan meluas ke Deir al-Balah dan Khan Younis di wilayah tengah dan selatan sebelum akhir September.
Sejak deklarasi resmi kelaparan oleh IPC, 147 warga Palestina dilaporkan meninggal akibat kelaparan, termasuk 30 anak.
Serangan militer Israel kembali dilancarkan pada 18 Maret lalu, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak Januari. Sejak saat itu, 12.354 orang dilaporkan tewas dan 52.885 lainnya luka-luka.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza.
