Pejabat senior Hamas, Bassem Naim, menuduh Israel telah menyesatkan publik internasional dengan berpura-pura terlibat dalam proses negosiasi, sementara di saat yang sama melancarkan operasi militer di Gaza.
Dalam wawancara dengan Alaraby TV pada Jumat (19/9/2025), Naim menegaskan bahwa operasi militer Israel di Kota Gaza akan menghadapi perlawanan sengit dari kelompok perlawanan Palestina.
Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap warga Palestina di Gaza akan berdampak pada nasib para tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas.
“Negosiasi tidak bisa berjalan di tengah perluasan agresi militer oleh Israel,” kata Naim.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap posisi Qatar yang menyebut bahwa kelanjutan agresi membuat proses perundingan menjadi tidak relevan.
Lebih lanjut, Naim mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dinilainya mengadopsi pandangan kelompok sayap kanan Israel yang berbasis pada keyakinan religius.
“Apa yang gagal dicapai Israel melalui jalur diplomatik, tidak akan berhasil pula melalui ancaman dan operasi militer di lapangan,” ujar Naim.