Kementerian Urusan Diaspora dan Penanggulangan Anti-Semitisme Israel merilis laporan yang menuduh konvoi laut internasional “Global Sumud Flotilla” memiliki keterkaitan dengan jaringan yang berafiliasi pada Hamas dan Ikhwanul Muslimin.
Laporan sepanjang 20 halaman yang dirilis pada 16 September 2025 tersebut bertajuk “A Humanitarian Cover with Documented Links to Hamas and the Muslim Brotherhood”.
Dalam dokumen itu, Israel menyebut flotilla yang terdiri dari lebih dari 50 kapal tersebut bukan semata-mata misi kemanusiaan, melainkan sebuah “alat propaganda” yang digunakan untuk memberikan legitimasi terhadap narasi kelompok teroris dan melemahkan keamanan Israel.
“Yang disebut ‘Freedom Flotilla’ hanyalah alat propaganda bagi para jihadis Hamas,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Diaspora Israel.
“Para pemimpin dan juru bicaranya secara terbuka memiliki hubungan dengan Hamas, Jihad Islam Palestina, dan organisasi teror lainnya. Para anggota parlemen Eropa yang turut serta dalam kapal-kapal ini perlu bertanya pada diri sendiri: apakah Anda berdiri untuk perdamaian, atau justru memberi ruang bagi teror?”
Konvoi tersebut diberangkatkan pada pertengahan 2025 oleh aliansi kelompok termasuk Freedom Flotilla Coalition dan Maghreb Sumud. Peserta berasal dari 44 negara, di antaranya aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg dan aktris Amerika Serikat Susan Sarandon.
Mereka memulai pelayaran dari pelabuhan Barcelona, Genoa, Tunis, dan Catania antara akhir Agustus hingga awal September, membawa bantuan kemanusiaan seperti susu bayi, obat-obatan, dan makanan, di tengah krisis kelaparan yang semakin parah di Gaza.
Penyelenggara menggambarkan misi ini sebagai aksi damai untuk menyalurkan bantuan dan memprotes blokade laut Israel terhadap Gaza. Blokade tersebut, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, dikategorikan sebagai bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional.