Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa mengeliminasi para pemimpin Hamas tidak cukup untuk menyelesaikan konflik di Gaza, dan menyerukan dimulainya proses politik menuju solusi dua negara.
Berbicara dalam Sidang Umum PBB bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Macron mengatakan bahwa dua tahun perang belum membuahkan hasil nyata, dan bahwa konflik membutuhkan pendekatan yang lebih luas.
“Metode ini tidak akan membongkar struktur Hamas,” ujar Macron. “Kita harus mulai memikirkan hari setelah perang—melalui gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan stabilitas jangka panjang.”
Macron menyoroti bahwa meskipun beberapa tokoh senior Hamas telah tewas, kekuatan kelompok tersebut secara keseluruhan tetap utuh. Ia menegaskan perlunya membuka kembali jalur diplomatik, termasuk pembentukan koridor bantuan kemanusiaan dan pembebasan semua sandera.
Ia juga menyinggung pengakuan Prancis terhadap Palestina dan kerja sama dengan Arab Saudi, yang dinilainya sebagai langkah untuk membuka kembali horizon politik menuju perdamaian.
“Kami ingin memperkuat momentum politik yang mengarah pada solusi dua negara,” katanya.