Sedikitnya 65.419 warga Palestina tewas dalam perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin parah, sementara ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu (25/9/2025), Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, 37 jenazah ditemukan, termasuk empat korban yang dievakuasi dari reruntuhan bangunan. Sebanyak 175 orang juga mengalami luka-luka, sehingga jumlah korban luka kini mencapai 167.160 orang.
“Masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” demikian pernyataan kementerian.
Pihak kementerian juga melaporkan bahwa lima warga Palestina tewas dan 20 lainnya luka-luka setelah ditembak tentara Israel saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan. Dengan demikian, total korban jiwa dalam upaya mencari bantuan sejak 27 Mei mencapai 2.531 orang, sementara lebih dari 18.531 lainnya mengalami luka.
Sejak Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada 18 Maret lalu—setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan yang sempat berlangsung pada Januari—sebanyak 12.823 orang telah tewas dan 54.944 orang lainnya luka-luka.
Perang yang terus berlanjut ini tidak hanya memicu kecaman global, tetapi juga menjadi fokus penyelidikan internasional. Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah kantong tersebut.