Jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan serta penutupan sejumlah gerai di kawasan Amerika Utara.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (25/9/2025), Starbucks menyebutkan bahwa jumlah gerai yang dioperasikan langsung oleh perusahaan di wilayah tersebut diperkirakan akan turun sekitar 1 persen pada tahun fiskal 2025.
“Kami akan mengakhiri tahun fiskal dengan hampir 18.300 lokasi Starbucks – baik yang dioperasikan perusahaan maupun yang berlisensi – di Amerika Serikat dan Kanada,” demikian pernyataan perusahaan.
Langkah efisiensi ini juga mencakup pengurangan jumlah karyawan non-retail dan penghematan biaya operasional. Starbucks mengonfirmasi akan menghapus sekitar 900 posisi non-retail yang saat ini masih aktif, serta menutup banyak lowongan yang belum terisi.
Perusahaan menyatakan akan berupaya menawarkan pemindahan kerja ke lokasi lain bagi karyawan yang terdampak, dan memberikan paket pesangon yang disebut “komprehensif” bagi mereka yang tidak dapat dipindahkan.
Langkah ini diambil menyusul penurunan penjualan global Starbucks sebesar 2 persen pada kuartal ketiga tahun fiskal. Sebelumnya, perusahaan juga mencatat penurunan pada kuartal pertama dan kedua.
