Sunday, September 28, 2025
HomeBeritaGlobal Sumud Flotilla kini berjarak 460 mil dari Gaza

Global Sumud Flotilla kini berjarak 460 mil dari Gaza

Armada bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Jalur Gaza kini berada sekitar 463 mil laut dari wilayah tersebut, demikian disampaikan penyelenggara Global Sumud Flotilla, Sabtu (27/9/2025).

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform X, Global Sumud Flotilla menyebut kapal-kapal mereka telah kembali melanjutkan pelayaran setelah sempat berhenti sementara untuk mengatasi kendala teknis.

“Dalam dua hari ke depan, armada akan memasuki zona berisiko tinggi, di mana kewaspadaan dan solidaritas global sangat dibutuhkan,” tulis pernyataan tersebut.

Global Sumud Flotilla terdiri atas sekitar 50 kapal, yang bertujuan menembus blokade laut Israel terhadap Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan, terutama pasokan medis.

Sebelumnya pada Sabtu pagi, Komite Internasional untuk Membuka Blokade Gaza juga melaporkan bahwa satu armada lainnya yang terdiri dari 10 kapal sipil telah diberangkatkan dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Kota Catania, Sisilia, Italia. Armada ini membawa sekitar 70 aktivis dari lebih dari 20 negara, termasuk sembilan anggota parlemen dari Eropa dan Amerika Serikat, dan berlayar dalam koordinasi dengan Freedom Flotilla Coalition.

Kondisi Gaza Memburuk

Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup seluruh jalur penyeberangan ke Gaza, termasuk untuk pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan. Penutupan ini memperburuk situasi kelaparan dan kekurangan gizi yang sudah parah di wilayah tersebut. Bantuan yang berhasil masuk pun sangat terbatas dan kadang dirampas oleh kelompok bersenjata, yang menurut otoritas Gaza, dilindungi oleh pasukan Israel.

Israel, sebagai kekuatan pendudukan, memiliki rekam jejak mencegat kapal-kapal menuju Gaza, menyita kapal, dan mendeportasi para aktivis. Tindakan ini oleh sebagian pihak dikritik sebagai bentuk pembajakan di laut internasional.

Sejak Oktober 2023, militer Israel dilaporkan telah menewaskan hampir 66.000 warga Palestina di Gaza. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan terus-menerus ini telah membuat wilayah Gaza nyaris tidak layak huni, menyebabkan kelaparan luas dan penyebaran penyakit.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler