Saturday, October 4, 2025
HomeBeritaDunia kecam Israel atas penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla

Dunia kecam Israel atas penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla

Aksi Israel yang menghadang kapal-kapal Armada Solidaritas (Freedom Flotilla) menuju Gaza dan menahan puluhan aktivis lintas negara, menuai kecaman luas dari berbagai pemerintah dunia.

Langkah itu dinilai melanggar hukum internasional, mengancam kebebasan pelayaran, sekaligus mempertaruhkan keselamatan sipil.

Sejumlah demonstrasi pun pecah di berbagai kota besar, menuntut pembebasan segera para aktivis yang ditahan dan mendesak komunitas internasional menekan Israel agar membuka akses bantuan ke Gaza.

Qatar

Doha mengutuk keras tindakan militer Israel yang dianggap sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional” serta ancaman bagi keamanan maritim.

Qatar mendesak pembebasan seluruh aktivis yang ditahan dan kembali menyerukan jaminan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Kuwait

Kementerian Luar Negeri Kuwait menyebut dua warganya termasuk di antara aktivis yang ditangkap.

Pemerintah menegaskan sedang menempuh langkah diplomatik untuk memastikan keduanya segera dibebaskan.

Bahrain

Melalui pernyataan resmi, Manama menyampaikan keprihatinan atas penahanan warganya di Israel bersama sejumlah warga negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

Bahrain menekankan upaya diplomatik tengah dilakukan untuk mempercepat pembebasan.

Yordania

Amman mengecam serangan terhadap Armada Solidaritas sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan ancaman terhadap kebebasan pelayaran.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Foad al-Majali, menegaskan pemerintah sedang berkomunikasi dengan warga Yordania yang ikut serta, untuk memastikan keselamatan dan hak-hak mereka dijamin.

Oman

Muskat menilai aksi Israel merupakan “pelanggaran terhadap seluruh norma hukum dan kemanusiaan internasional.”

Palestina

Otoritas Palestina, melalui Kementerian Luar Negeri, menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran moral dan hukum” terhadap norma internasional, sekaligus upaya sistematis untuk membungkam solidaritas global terhadap Gaza.

Libya

Pemerintah Persatuan Nasional di Tripoli memikulkan tanggung jawab penuh kepada Israel atas keselamatan awak kapal Omar al-Mukhtar, yang sebelumnya berlayar untuk bergabung dengan Armada Solidaritas.

Kapal itu dilengkapi unit perawatan intensif untuk mendukung misi kemanusiaan.

Turki

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya berdiri di belakang seluruh peserta armada.

Dalam pidato politik di Ankara, Erdogan mengecam keras Israel dan menyebut misi flotilla itu bertujuan “membuka kedok kebiadaban yang membiarkan anak-anak Gaza mati kelaparan.”

Malaysia

Kuala Lumpur menuntut pertanggungjawaban penuh Israel atas keselamatan aktivis kemanusiaan, termasuk 12 warga Malaysia.

Pakistan

Di Karachi, ratusan orang turun ke jalan mengibarkan bendera Palestina dan mengutuk langkah Israel menghadang armada.

Belgia

Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, memanggil Duta Besar Israel di Brussel untuk meminta klarifikasi.

Belgia menilai intervensi di perairan internasional itu menimbulkan kekhawatiran serius, apalagi terdapat warga Belgia di dalam armada.

Spanyol

Madrid juga memanggil kuasa usaha Kedutaan Israel. Pemerintah Spanyol menyebut ada 65 warga negaranya yang menjadi bagian dari rombongan kapal yang dicegat Israel.

Suara Eropa dan Amerika Latin

Komisi Eropa

Sikap berbeda muncul dari Komisi Eropa. Lembaga eksekutif Uni Eropa itu tidak secara langsung mengecam Israel, melainkan hanya mengutuk “setiap serangan” yang menargetkan armada.

Juru bicara Komisi, Eva Hrncirova, menegaskan pihaknya memantau ketat perkembangan di Laut Tengah serta perjalanan Armada Solidaritas.

Menurut dia, Uni Eropa memahami kesulitan besar dalam menyalurkan bantuan ke Gaza.

Oleh karena itu, katanya, dialog dengan Israel maupun negara-negara anggota terus dilakukan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan cepat tanpa hambatan.

Ia menambahkan, para relawan yang ikut berlayar memiliki hak moral untuk menyoroti rintangan kemanusiaan tersebut.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa kepatuhan terhadap hukum internasional, hukum laut, serta aturan pelayaran di perairan internasional adalah syarat utama yang harus dihormati.

Italia

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyatakan ada 22 warga Italia yang kini ditahan Israel.

“Konsulat Jenderal di Tel Aviv maupun Yerusalem telah saya instruksikan untuk memberikan dukungan penuh bagi mereka, termasuk dalam proses pemulangan,” ujarnya.

Pernyataan itu memicu kritik oposisi. Pemimpin koalisi hijau-kiri, Angelo Bonelli, menuduh Pemerintah Italia gagal bersikap tegas.

“Kalian bahkan tidak mampu mengutuk aksi perompakan di laut internasional ini,” katanya.

Inggris

London menyerukan agar muatan bantuan dari armada diserahkan kepada organisasi kemanusiaan yang bekerja di Gaza.

Kementerian Luar Negeri Inggris juga meminta Israel mematuhi hukum internasional dan menghormati hak-hak para aktivis.

Jerman

Berlin menekankan pentingnya Israel mematuhi kewajiban hukum internasional dan bertindak proporsional dalam menangani situasi.

Prancis dan Irlandia

Paris, melalui Menteri Luar Negeri Jean-Noël Barrot, menuntut jaminan keselamatan seluruh peserta armada.

Sementara Dublin menyebut kabar tentang serangan itu sebagai “sangat memprihatinkan”.

Belgia

Belgia kembali menegaskan tuntutan agar Israel menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi Hukum Laut.

Venezuela

Caracas menyebut aksi Israel sebagai “perompakan pengecut” dan mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “sifat kriminal rezim Zionis.”

Kolombia

Presiden Gustavo Petro mengambil langkah drastis dengan memerintahkan pengusiran diplomat Israel dari Bogota.

Ia menyebut penahanan kapal bantuan sebagai kejahatan internasional. Petro juga mengonfirmasi bahwa dua warga Kolombia termasuk di antara aktivis yang ditangkap.

Brasil

Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, menyampaikan keprihatinan atas keselamatan 15 warga Brasil yang ikut berlayar, termasuk seorang anggota parlemen federal.

Afrika Selatan

Pretoria mengutuk keras tindakan Israel. Menurut pemerintah Afrika Selatan, pencegatan kapal di dekat perairan Gaza hanyalah bukti lanjutan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

Uruguay dan Cile

Dua negara Amerika Selatan lainnya, Uruguay dan Cile, ikut mengecam tindakan Israel. Kedua pemerintah menegaskan dukungan terhadap misi kemanusiaan Armada Solidaritas.

Gelombang Protes di Berbagai Kota

Di tengah kecaman resmi dari banyak pemerintah, suara solidaritas juga bergema di jalan-jalan kota dari Afrika Utara hingga Eropa.

Ribuan orang turun ke jalan menyuarakan dukungan bagi misi Armada Solidaritas dan menuntut diakhirinya blokade Gaza.

Aljazair

Di Aljir, sejumlah aktivis menggelar aksi simbolis di Lapangan Amir Abdelkader. Mereka menyerukan pembebasan 16 warga Aljazair yang ditahan Israel, menegaskan bahwa sikap pemerintah harus tegas sebagaimana negara lain yang berhasil membebaskan warganya.

Slogan yang diusung: “Aljazair bersama Palestina, benar ataupun terzalimi.”

Libya

Puluhan warga Tripoli berkumpul mengecam serangan Israel terhadap kapal bantuan.

“Ya untuk kebebasan, tidak untuk penindasan. Malu, malu, menyerang armada pembebas,” terdengar dari pekik para demonstran.

Belgia

Di Brussel, ratusan orang berkumpul di bawah slogan “All Eyes on Gaza”. Mereka menuntut dihentikannya penahanan terhadap para aktivis armada.

Suriah

Ibu kota Damaskus juga menjadi panggung solidaritas. Massa mengutuk keras serangan Israel dan menyuarakan dukungan bagi para relawan internasional.

Inggris

Di London, organisasi pro-Palestina menggelar aksi di Lapangan Parlemen. Mereka menuntut perlindungan bagi Armada Solidaritas, penghentian blokade Gaza, serta diakhirinya penjualan senjata Inggris ke Israel.

Jerman

Berlin tidak ketinggalan. Massa turun ke jalan mengecam Israel yang disebut telah melanggar hukum internasional dengan menghadang kapal di laut lepas.

Spanyol

Aksi solidaritas juga marak di berbagai kota Spanyol. Ribuan pelajar menggelar unjuk rasa, mengutuk kekerasan Israel, dan menegaskan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Italia

Di Italia, serikat buruh mengumumkan rencana mogok nasional pada Jumat. Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap serangan Israel serta solidaritas kepada para relawan armada yang ditahan.

Tunisia

Di Tunis, ratusan mahasiswa turun ke Jalan Habib Bourguiba, pusat ibu kota. Mereka mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan dukungan terhadap Armada Solidaritas.

Sebagian massa juga berunjuk rasa di depan Kedutaan Prancis, dengan meneriakkan slogan “Prancis dan Amerika adalah mitra agresi.”

Menurut penyelenggara, armada kali ini terdiri atas sekitar 50 kapal dengan total 532 peserta sipil dari lebih 45 negara.

Namun, pada Rabu (2/10) malam, pasukan laut Israel menghadang konvoi itu di perairan internasional, memaksa kapal-kapal menuju Pelabuhan Ashdod, dan menahan puluhan aktivis di dalamnya.

Blokade terhadap Gaza sendiri sudah berlangsung selama 18 tahun. Kini, lebih dari 1,5 juta warga Palestina dari sekitar 2,4 juta penduduk di wilayah itu kehilangan tempat tinggal setelah rumah mereka hancur akibat perang yang digambarkan banyak pihak sebagai genosida.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler