Sunday, October 5, 2025
HomeBerita280 peserta Global Sumud Flotilla jalani proses awal di Pengadilan Imigrasi Israel

280 peserta Global Sumud Flotilla jalani proses awal di Pengadilan Imigrasi Israel

Tim kuasa hukum yang mendampingi peserta Global Sumud Flotilla menyampaikan bahwa sebanyak 280 peserta yang ditahan oleh otoritas Israel telah menjalani proses awal di hadapan pengadilan imigrasi Israel, Sabtu (5/10/2025), seperti dilaporkan kantor berita Anadolu.

Sebelumnya, angkatan laut Israel menyerbu dan menyita kapal-kapal milik rombongan Global Sumud Flotilla pada Kamis lalu. Dalam insiden tersebut, lebih dari 470 aktivis dari lebih 50 negara ditahan. Flotilla tersebut diketahui tengah berupaya mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza serta menantang blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya, tim hukum menyebutkan bahwa sidang terhadap 200 peserta lainnya dilanjutkan pada Sabtu, setelah sebelumnya ditunda. Namun, karena Sabtu merupakan hari libur dan hari suci di Israel, proses persidangan berlangsung lambat dan diperkirakan berlanjut hingga Minggu.

“Jika pada Jumat terdapat tujuh hakim yang menangani berkas-berkas kasus, maka pada Sabtu hanya dua hakim yang bertugas,” ujar tim hukum tersebut.

Menurut mereka, sekitar 100 peserta yang menandatangani dokumen “deportasi jalur cepat” dan memilih untuk tidak hadir di pengadilan, dijadwalkan akan dideportasi pada Sabtu.

Tim hukum menegaskan bahwa penandatanganan dokumen tersebut tidak berarti pengakuan atas legitimasi Israel. Para peserta diberi kebebasan untuk memilih menandatangani atau tidak.

Disebutkan pula bahwa saat Menteri Dalam Negeri Israel mengunjungi Pelabuhan Ashdod dan mengeluarkan ancaman kepada para peserta, mereka justru merespons dengan mengangkat spanduk bertuliskan seruan pembebasan Palestina.

Dalam insiden tersebut, aktivis asal Tunisia, Mohab Al-Senoussi, mengibarkan bendera Palestina yang disembunyikannya. Tindakan itu memicu tindakan kekerasan dari polisi Israel. Meskipun mengalami kekerasan, tim hukum menyampaikan bahwa semangat Al-Senoussi tetap tinggi. Melalui pengacaranya, ia menyampaikan salam kepada rakyat Tunisia dan seluruh masyarakat dunia yang mencintai kebebasan, serta menyerukan dukungan untuk pembebasan seluruh peserta flotilla.

Israel diketahui telah memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza yang dihuni hampir 2,4 juta jiwa selama hampir 18 tahun terakhir.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Wilayah tersebut kini berada dalam kondisi nyaris tak layak huni.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler