Wednesday, October 8, 2025
HomeBeritaIsrael Serbu kapal Freedom Flotilla ke Gaza di perairan internasional

Israel Serbu kapal Freedom Flotilla ke Gaza di perairan internasional

Angkatan Laut Israel menyerbu sembilan kapal milik Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC) dalam misi “Thousand Madleens to Gaza” pada Rabu (8/10/2025) dini hari. Serangan terjadi di perairan internasional, sekitar 120 mil laut (sekitar 222 kilometer) dari Jalur Gaza.

Menurut pelacakan milik koalisi tersebut, seluruh kapal dalam misi kemanusiaan itu diserang dan dicegat oleh pasukan militer Israel. Dalam pernyataan di media sosial X, Komite Internasional untuk Membebaskan Gaza menyebutkan bahwa serangan itu merupakan “kejahatan perang” dan menegaskan komitmen mereka untuk terus melanjutkan upaya menembus blokade.

Dalam siaran pers kampanye “Thousand Madleens to Gaza”, disebutkan bahwa kesembilan kapal diserang dalam waktu satu jam oleh militer Israel di perairan internasional. Kapal-kapal tersebut antara lain: Abd Elkarim Eid, Alaa Al-Najar, Anas Al-Sharif, Gaza Sunbird, Leïla Khaled, Milad, Soul of My Soul, Um Saad, dan Conscience.

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi melalui akun resminya di X bahwa kapal-kapal serta aktivis yang berada di dalamnya telah dibawa ke sebuah pelabuhan di Israel dan akan segera dideportasi.

FFC sebelumnya menyatakan bahwa tiga kapal — Gaza Sunbird, Alaa Al-Najjar, dan Anas Al Sharif — telah dicegat dan diserang secara ilegal oleh militer Israel pada pukul 04.34 pagi waktu setempat, sekitar 220 kilometer dari pesisir Gaza.

Melalui siaran langsung di kanal YouTube milik koalisi, terlihat sejumlah tentara Israel menaiki kapal Gaza Sunbird. Koalisi menegaskan bahwa kapal-kapal mereka tidak membawa ancaman dan Israel tidak memiliki yurisdiksi hukum atas perairan internasional.

Misi kemanusiaan ini bertujuan mengirim bantuan medis ke Gaza. Menurut keterangan FFC, kapal-kapal tersebut membawa bantuan senilai lebih dari 110.000 dollar AS berupa obat-obatan, alat bantu pernapasan, dan pasokan nutrisi untuk rumah sakit-rumah sakit di Gaza.

Koalisi ini telah berdiri sejak 2010 dan telah mengorganisasi puluhan misi untuk mengirim bantuan sekaligus menarik perhatian dunia terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi akibat blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

Konvoi terbaru ini berlayar setelah angkatan laut Israel juga menyerang lebih dari 40 kapal dalam armada Global Sumud pekan lalu. Saat itu, lebih dari 450 aktivis ditahan dan sebagian besar telah dideportasi.

Israel yang berstatus sebagai kekuatan pendudukan telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama hampir 18 tahun. Blokade semakin diperketat sejak Maret 2025, dengan penutupan seluruh perbatasan dan pelarangan pengiriman makanan serta obat-obatan, yang mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina — mayoritas perempuan dan anak-anak — dan membuat wilayah itu nyaris tidak layak huni. Upaya negosiasi untuk mengakhiri konflik tengah berlangsung di Mesir, dengan mengacu pada rencana damai 20 poin yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler