Friday, October 10, 2025
HomeBeritaPemimpin Hamas puji keteguhan warga Gaza dan perlawanan terhadap Israel

Pemimpin Hamas puji keteguhan warga Gaza dan perlawanan terhadap Israel

Pemimpin Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, memuji keteguhan rakyat Palestina dan peran para pejuang dalam menghadapi operasi militer Israel. Ia menyebut bahwa perjuangan tersebut telah menggagalkan seluruh rencana pendudukan.

Dalam pidato yang disampaikan Kamis (9/10/2025) malam, al-Hayya mengatakan, “Dunia terperangah melihat pengorbanan, keteguhan, dan kesabaran rakyat Gaza. Mereka menghadapi perang yang belum pernah disaksikan dunia, melawan tirani musuh, kebrutalan tentaranya, dan pembantaian-pembantaian yang terjadi.”

Ia menggambarkan penduduk Gaza sebagai “teguh seperti gunung” di tengah pembunuhan, pengusiran, kelaparan, serta kehilangan rumah dan anggota keluarga. Dalam rangka peringatan serangan 7 Oktober, al-Hayya menyampaikan penghormatan kepada para pemimpin Hamas yang gugur, yakni Ismail Haniyeh, Saleh al-Arouri, Yahya al-Sinwar, dan Mohammed Deif, yang ia sebut sebagai “pemantik banjir perlawanan”.

Al-Hayya juga memberikan penghargaan atas “kepahlawanan para pejuang perlawanan yang bertempur dari titik nol, berdiri teguh melawan tank-tank pendudukan,” dan menyatakan bahwa mereka telah menggagalkan upaya Israel dalam menciptakan pengungsian massal, kelaparan, dan kekacauan.

Terkait upaya politik, ia menyampaikan bahwa, “Sebagaimana para pejuang tetap teguh di medan tempur, kami pun teguh di meja perundingan. Musuh berulang kali menunda, melakukan pembantaian demi pembantaian, dan menghambat para mediator. Meski berbagai kesepakatan dilanggar, kami tetap melanjutkan negosiasi demi menghentikan agresi.”

Ia menambahkan bahwa Hamas telah memberikan respons yang “bertanggung jawab” terhadap rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurutnya, tanggapan tersebut ditujukan untuk melindungi nyawa rakyat Palestina.

Kesepakatan yang dicapai, lanjut al-Hayya, mencakup masuknya bantuan kemanusiaan, pembukaan perlintasan Rafah, serta pertukaran tahanan yang melibatkan 250 tahanan dengan hukuman seumur hidup dan 1.700 tahanan dari Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler