Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memimpin KTT internasional di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025), untuk membahas proposal perdamaian Gaza yang diusulkan oleh Trump.
Menurut pernyataan resmi Kepresidenan Mesir pada Sabtu (11/10/2025), pertemuan tingkat tinggi ini akan dihadiri oleh para pemimpin dari lebih dari 20 negara dan difokuskan untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza, mendorong upaya perdamaian serta menciptakan stabilitas dan keamanan baru di kawasan Timur Tengah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah mengonfirmasi kehadiran mereka, bersama Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez. Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dijadwalkan hadir.
Hingga Sabtu malam, belum ada kepastian apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu maupun perwakilan dari kelompok Hamas akan hadir dalam pertemuan tersebut.
KTT ini digelar di tengah berlangsungnya tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata yang dimulai pada Jumat siang waktu setempat mencakup pertukaran sandera dan tahanan, penarikan bertahap pasukan Israel ke garis demarkasi, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara
Sementara itu, puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi sebelumnya mulai kembali ke wilayah utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza, dengan berjalan kaki, mengendarai mobil, atau menggunakan gerobak. Mereka kembali ke rumah-rumah yang sebagian besar telah hancur akibat serangan udara dan darat selama lebih dari setahun konflik.
Pasukan Israel telah mundur secara parsial dari sejumlah wilayah sebagai bagian dari implementasi kesepakatan gencatan senjata yang difasilitasi AS. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta membuat sebagian besar wilayah Gaza tidak layak huni.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak gencatan senjata diberlakukan, lebih dari 5.000 operasi layanan publik telah dijalankan, termasuk 850 misi penyelamatan dan bantuan oleh Tim Pertahanan Sipil, kepolisian, dan otoritas kota untuk mengevakuasi jenazah, membersihkan puing, dan mengamankan wilayah yang rusak.
Sekitar 150 jenazah telah ditemukan dari berbagai wilayah Gaza sejak Jumat, sementara Rumah Sakit Nasser melaporkan penemuan 28 jenazah di Khan Younis, Gaza selatan.
Selain itu, lebih dari 900 misi telah dilakukan untuk memulihkan jaringan air dan sanitasi, meskipun keterbatasan sumber daya masih menjadi hambatan besar. Blokade Israel atas Jalur Gaza masih diberlakukan, membatasi masuknya bahan bakar, peralatan, serta kendaraan layanan darurat seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran.
Wali Kota Khan Younis menyatakan bahwa 85 persen wilayah kota tersebut telah hancur, dengan sekitar 400.000 ton puing harus dibersihkan.
Desakan Membuka Akses Bantuan
Sejumlah lembaga kemanusiaan mendesak Israel untuk membuka lebih banyak jalur perbatasan agar bantuan kemanusiaan bisa segera masuk ke Gaza. Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan siap mengoperasikan kembali 145 titik distribusi makanan jika Israel memperluas akses pengiriman.
“Yang paling penting sekarang adalah pembukaan jalur masuk ke wilayah utara Gaza,” kata Antoine Renard, perwakilan WFP dan Direktur Negara untuk Palestina, kepada Al Jazeera.
Sementara itu, Hamas melalui anggota Biro Politiknya, Izzat al-Risheq, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan “negara-negara sahabat” untuk memastikan bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza, meski menghadapi kerusakan besar akibat perang.
UNICEF juga berencana menyalurkan bantuan gizi tinggi untuk anak-anak yang mengalami malnutrisi, perlengkapan kebersihan, dan tenda mulai Minggu (12/10/2025).
Pertukaran Tawanan Dimulai
Presiden Trump menyampaikan bahwa para sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza akan mulai dipulangkan pada Senin. Diperkirakan 20 sandera yang masih hidup serta jenazah 28 lainnya akan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan.
Sebagai imbal balik, Israel akan membebaskan sekitar 250 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel serta sekitar 1.700 warga Gaza yang ditangkap selama dua tahun terakhir tanpa dakwaan. Layanan Penjara Israel menyatakan para tahanan telah dipindahkan ke fasilitas deportasi di Ofer dan Ktzi’ot, menunggu instruksi dari otoritas politik.
Laporan dari berbagai lembaga hak asasi manusia mengungkap bahwa dalam pertukaran-pertukaran sebelumnya, tahanan Palestina kerap mengalami perlakuan buruk, termasuk kekerasan fisik, penyiksaan, serta pembatasan kunjungan keluarga.
Trump Disambut di Tel Aviv
Di Tel Aviv, puluhan ribu orang berkumpul di Lapangan Sandera untuk merayakan tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Aksi ini merupakan puncak dari dua tahun protes yang dipimpin keluarga para sandera.
Putra dan putri Presiden Trump, Jared Kushner dan Ivanka Trump, turut hadir bersama utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang memegang peran penting dalam negosiasi.
“Saya bermimpi tentang malam ini. Ini perjalanan panjang,” kata Witkoff, yang disambut dengan teriakan, “Terima kasih, Trump. Terima kasih, Witkoff.” Namun, sebagian hadirin mencemooh ketika ia menyebut nama Perdana Menteri Netanyahu.
Keluarga sandera mengaku tidak lagi percaya pada pemerintah mereka dan menilai keberhasilan gencatan senjata sepenuhnya merupakan hasil dari tekanan dan diplomasi yang dilakukan AS.
“Tidak ada kepercayaan pada Perdana Menteri Israel, yang mereka tuduh memperpanjang perang demi kepentingan pribadi dan politik,” kata jurnalis Al Jazeera, Hamdah Salhut.