Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa membatalkan kehadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025), setelah sejumlah pemimpin negara menyatakan keberatan terhadap partisipasinya.
Dilansir AFP, Netanyahu awalnya diundang secara mendadak oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghadiri pertemuan tersebut. Namun, kehadirannya memicu keberatan dari beberapa delegasi, termasuk Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, yang mengancam akan memboikot acara jika Netanyahu hadir.
“Pihak delegasi Irak telah memberitahu Mesir bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam KTT regional apabila Netanyahu hadir,” kata penasihat PM Irak, Ali al-Mousawi, kepada AFP.
“Irak telah mengambil posisi tegas dan menyampaikan penolakan kepada pihak Mesir. Sejumlah delegasi lain juga menyatakan akan mundur jika Netanyahu hadir,” tambahnya.
Menanggapi penolakan tersebut, pihak Mesir dilaporkan menyampaikan kepada Netanyahu bahwa ia “tidak dapat diterima” dalam forum tersebut, sehingga kehadirannya dibatalkan.
Media Turki melaporkan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan mengetahui rencana kehadiran Netanyahu saat dalam penerbangan menuju Sharm el-Sheikh. Pesawat Erdogan bahkan disebut sempat berputar-putar di atas Laut Merah dan menunda pendaratan sampai dipastikan Netanyahu tidak akan hadir.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Netanyahu batal menghadiri KTT “karena masalah waktu”, mengingat bertepatan dengan awal perayaan hari raya Yahudi Simhat Torah pada malam hari.