Hamas pada Minggu (19/10/2025) menyatakan kembali komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata yang baru-baru ini disepakati, dengan menekankan bahwa pihaknya akan menjalankan perjanjian tersebut “secara tepat dan bertanggung jawab”.
Dalam pernyataan politik yang tegas, Hamas menyatakan bahwa pihaknya sepenuhnya mematuhi isi kesepakatan, dan menyalahkan Israel secara menyeluruh atas segala potensi kegagalan atau keruntuhan dari gencatan senjata tersebut.
“Setiap pelanggaran yang terjadi berada di bawah tanggung jawab penuh pihak pendudukan,” demikian isi pernyataan resmi kelompok tersebut.
Hamas juga menyerukan kepada para mediator dan penjamin perjanjian, termasuk negara-negara yang terlibat dalam proses negosiasi, agar segera mengambil langkah cepat untuk memastikan Israel menghormati dan menjalankan komitmennya.
Pokok-Pokok Pernyataan Hamas:
-
Komitmen terhadap kesepakatan
Hamas menegaskan akan melaksanakan seluruh butir gencatan senjata “dengan ketepatan dan tanggung jawab penuh”. -
Seruan kepada mediator
Pihak Hamas mendesak para mediator dan penjamin internasional untuk segera bertindak mengawasi implementasi perjanjian. -
Hentikan pelanggaran
Hamas meminta agar semua bentuk pelanggaran yang diduga dilakukan oleh Israel segera dihentikan. -
Tanggung jawab penuh pada Israel
Kelompok ini menegaskan bahwa Israel akan bertanggung jawab sepenuhnya atas potensi runtuhnya gencatan senjata.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan rapuhnya kesepakatan gencatan senjata, menyusul insiden ledakan mematikan di Rafah dan bentrokan sporadis lainnya.
Sejumlah pengamat politik menilai bahwa kelangsungan gencatan senjata sangat bergantung pada peran aktif para mediator dalam menjamin kepatuhan kedua belah pihak. Tanpa intervensi diplomatik yang efektif, situasi tenang yang saat ini berlaku dikhawatirkan dapat dengan cepat berubah menjadi eskalasi baru.