Tuesday, October 21, 2025
HomeBerita9 negara Eropa desak pembukaan perbatasan Gaza dan implementasi gencatan senjata

9 negara Eropa desak pembukaan perbatasan Gaza dan implementasi gencatan senjata

Sembilan negara anggota Uni Eropa yang berbatasan dengan Laut Tengah menyerukan agar perlintasan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza segera dibuka.

Selain itu juga mendesak penegakan penuh terhadap kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku awal Oktober lalu.

Seruan itu disampaikan dalam KTT kelompok Med 9 di kota pesisir Portorož, Slovenia, Senin (21/10).

Perdana Menteri Slovenia Robert Golob, yang memimpin konferensi pers seusai pertemuan, mengatakan bahwa negara-negara peserta “menuntut pembebasan segera seluruh bantuan kemanusiaan yang ditujukan bagi warga Gaza.”

“Tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan penghalangan distribusi bantuan kemanusiaan,” tegas Golob.

Ia menambahkan bahwa pemerintah Israel harus membuka kembali perlintasan Rafah dan pos perbatasan lainnya “demi memastikan masuknya bantuan secara aman dan berkelanjutan ke dalam wilayah Gaza.”

Golob juga menekankan pentingnya menjamin akses yang aman bagi media internasional ke Jalur Gaza, serta perlunya memastikan penghormatan penuh terhadap gencatan senjata yang sedang berlaku.

“Kami mendukung opsi penempatan pengamat di lapangan untuk memastikan implementasi perjanjian secara efektif,” ujarnya.

KTT Med 9 dihadiri oleh para pemimpin atau pejabat tinggi dari Prancis, Yunani, Italia, Kroasia, Siprus, Malta, Spanyol, Portugal, dan Slovenia sebagai tuan rumah.

Turut hadir pula Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran akan rapuhnya gencatan senjata di Gaza.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu — yang masih berstatus buronan Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan — bertemu 2 utusan Amerika Serikat (AS), Steven Witkoff dan Jared Kushner, di Tel Aviv.

Pertemuan itu terjadi sehari setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang menewaskan puluhan warga sipil di Gaza, memicu kekhawatiran akan runtuhnya perjanjian gencatan senjata yang telah berlaku sejak 10 Oktober.

Sementara itu, Wakil Presiden AS J.D. Vance menegaskan bahwa “gencatan senjata ini merupakan peluang bagi perdamaian yang berkelanjutan”.

Namun ia menilai situasi di lapangan harus “diawasi secara ketat untuk menjamin kepatuhan semua pihak.”

Slovenia, yang menjadi tuan rumah pertemuan sekaligus memegang presidensi bergilir Uni Eropa, termasuk di antara negara Eropa yang pada tahun 2024 secara resmi mengakui Negara Palestina.

Pada September lalu, Ljubljana bahkan menolak memberi izin masuk bagi Netanyahu karena adanya surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional terhadap dirinya.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler