Saturday, October 25, 2025
HomeBeritaPBB bantah tuduhan Menlu AS UNRWA underbouw Hamas

PBB bantah tuduhan Menlu AS UNRWA underbouw Hamas

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/10/2025) membantah pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, yang menuduh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah menjadi “anak organisasi Hamas.”

“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, UNRWA tidak memiliki keterkaitan dengan Hamas,” ujar Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, kepada para wartawan di Markas Besar PBB.

Pernyataan Haq itu disampaikan menanggapi komentar Rubio saat berkunjung ke Israel. Dalam kesempatan tersebut, Rubio mengatakan bahwa PBB memang berada di lapangan di Jalur Gaza, namun UNRWA “tidak akan berperan apa pun,” bahkan menyebut lembaga itu sebagai “anak organisasi Hamas.”

Haq menolak tudingan tersebut dan menegaskan kembali bahwa UNRWA memegang peran penting dalam upaya kemanusiaan di Gaza.

“UNRWA adalah tulang punggung operasi kemanusiaan kami di Gaza,” kata Haq.

Ia menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil staf UNRWA yang pernah terbukti memiliki hubungan dengan Hamas. “Kami telah menangani kasus itu dan memecat mereka. Staf lainnya tidak terbukti terlibat atau tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) pada Rabu lalu memutuskan bahwa Israel berkewajiban, sesuai Konvensi Jenewa, untuk menyetujui dan memfasilitasi upaya bantuan yang dilakukan oleh negara ketiga maupun organisasi kemanusiaan netral, termasuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan UNRWA, guna memastikan bantuan mencukupi bagi warga di Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik pendapat hukum ICJ tersebut dan “sangat mendesak” agar Israel mematuhi kewajibannya terkait kehadiran dan kegiatan lembaga-lembaga PBB serta organisasi kemanusiaan lain di Wilayah Pendudukan Palestina, sesuai dengan pendapat hukum yang dimaksud.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler