Thursday, November 6, 2025
HomeBeritaKim Kardashian dikritik karena buka toko di Israel di tengah genosida Gaza

Kim Kardashian dikritik karena buka toko di Israel di tengah genosida Gaza

Bintang reality show sekaligus pengusaha, Kim Kardashian, menuai kritik setelah diumumkan bahwa merek shapewear miliknya, SKIMS, akan membuka 15 toko di Israel pada 2026, di tengah dugaan pelanggaran yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan Gaza.

Menurut sejumlah laporan media Israel, merek asal Amerika Serikat ini menandatangani kesepakatan kemitraan dengan Irani Corp, yang akan menghadirkan SKIMS ke pasar Israel dalam dua tahun ke depan. Irani Corp dikenal sebagai perusahaan yang membawa merek-merek fesyen internasional ke Israel.

Saat ini, produk SKIMS sudah tersedia secara daring, namun lokasi toko fisik dijadwalkan segera dibuka di beberapa mal, termasuk Glilot Mall dan Ramat Aviv Mall.

Keputusan ini memicu seruan boikot terhadap merek tersebut, menyusul perang Israel di Gaza serta dugaan kejahatan yang dilakukan di Tepi Barat yang diduduki. Di media sosial, banyak pengguna menyoroti bahwa ekspansi SKIMS ke Israel dilakukan sementara banyak tokoh publik menolak berbisnis dengan Israel atau mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Perang Israel di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023, telah menewaskan sedikitnya 68.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 100.000 lainnya. Bantuan pangan dan kemanusiaan ke Gaza terhenti, sehingga sebagian besar warga mengalami kelaparan, sementara lebih dari 80 persen bangunan di wilayah tersebut rusak atau hancur. Konflik ini telah disebut sebagai genosida oleh sejumlah lembaga hak asasi, termasuk Amnesty International.

Sebelumnya, Kardashian juga mendapat kritik setelah menyatakan “berdoa untuk semua orang di Israel” pada awal perang. Ia kemudian menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf di blog pribadinya karena beberapa pihak merasa tersinggung oleh pernyataannya.

Seruan boikot SKIMS muncul di tengah pembatasan Israel terhadap bantuan vital bagi warga Gaza, dengan sejumlah organisasi non-pemerintah melaporkan kesulitan mendistribusikan bantuan kemanusiaan.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler