Mesir dikabarkan mengajukan sebuah usulan terkait sekitar 200 pejuang Hamas yang diyakini masih terjebak di jaringan terowongan bawah tanah di wilayah Rafah, Gaza, yang kini dikuasai Israel. Informasi ini pertama kali diberitakan oleh media Israel Ynet, seperti dilaporkan kantor berita Palestina, Ma’an.
Dalam usulan tersebut, para pejuang Hamas diminta menyerahkan senjata mereka kepada otoritas Mesir serta memberikan informasi baru mengenai lokasi terowongan untuk memungkinkan penghancurannya. Sebagai imbalan, mereka akan dijamin “jalur aman” menuju wilayah yang masih berada di bawah kendali Hamas.
Dua sumber yang mengetahui pembahasan ini mengatakan kepada Reuters bahwa tawaran tersebut telah disampaikan baik kepada pihak Israel maupun Hamas. Namun, hingga kini, belum ada persetujuan dari kedua pihak dan proses negosiasi masih berlangsung.
Reuters juga melaporkan bahwa komunikasi dengan para pejuang di Rafah telah terputus sejak sekitar Maret lalu. Mereka “mungkin tidak mengetahui adanya gencatan senjata.” Salah satu sumber menambahkan, “Upaya mengevakuasi para pejuang itu bertujuan untuk menjaga kelangsungan gencatan senjata.”


