Saturday, November 15, 2025
HomeBeritaIndonesia Siapkan 20.000 Personel untuk Misi Perdamaian di Gaza

Indonesia Siapkan 20.000 Personel untuk Misi Perdamaian di Gaza

Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengumumkan bahwa Indonesia telah menyiapkan 20.000 personel untuk misi perdamaian di Jalur Gaza. Pasukan penjaga perdamaian ini termasuk tim medis dan insinyur, dan dapat segera dikerahkan dengan dukungan internasional yang diperlukan, kata Sjafrie pada Jumat (14/11), menurut laporan dari kantor berita Antara.

Indonesia memiliki dua opsi untuk mendapatkan persetujuan untuk penempatan pasukan ini. Opsi pertama adalah dengan “naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” sementara opsi kedua adalah “dengan persetujuan dari sebuah organisasi internasional yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat,” ujar Sjafrie dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan di Jakarta.

Opsi kedua akan memerlukan keterlibatan diplomatik tingkat tinggi dan perjanjian antara kepala negara, tambahnya.

Sjafrie juga menyatakan bahwa jika negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab memberikan persetujuan, Indonesia akan siap terlibat. Namun, ia menegaskan bahwa persetujuan Israel terhadap rencana ini akan sangat penting.

Pernyataan Sjafrie ini juga terkait dengan rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang mencakup kesepakatan gencatan senjata bertahap antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan Israel, yang dimediasi oleh negara-negara regional dan internasional, yang mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.

Tahap pertama dari kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina, serta penarikan sebagian pasukan Israel.

Selain itu, tahap ini juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas, termasuk pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sementara.

Namun, rincian lebih lanjut mengenai rencana tersebut belum final.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler