Sunday, November 16, 2025
HomeBeritaGaza butuh 450 ribu tenda tampung pengungsi akibat banjir

Gaza butuh 450 ribu tenda tampung pengungsi akibat banjir

Pejabat di Jalur Gaza pada Sabtu mengeluarkan imbauan darurat terkait krisis tempat tinggal yang kian parah, memperingatkan bahwa datangnya tekanan cuaca “depresi” berpotensi menimbulkan bencana tak tertandingi akibat keruntuhan total infrastruktur.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza menyatakan, “Kami membutuhkan setidaknya 450.000 tenda untuk menampung warga yang mengungsi di Jalur Gaza.”

Kebutuhan ini muncul di tengah kelangkaan tempat tinggal yang parah, hancurnya ribuan rumah, dan kondisi ekstrem yang dialami ratusan ribu warga mengungsi menjelang musim dingin.Saeb Luqan, juru bicara Pemerintah Kota Khan Younis, juga mengeluarkan peringatan, menyebut kondisi cuaca yang akan datang sebagai “berbahaya.”

Luqan memperingatkan bahwa depresiasi cuaca yang akan datang dapat “menenggelamkan ribuan tenda di pesisir dan membanjiri seluruh kawasan kota.”

Ia menambahkan, kolam penampungan air hujan “sudah penuh hingga tingkat yang mengancam ledakan” karena jaringan pembuangan yang “semi-lumpuh” tidak mampu menampung volume air baru.

Krisis Infrastruktur: 15 Juta Ton Puing
Juru bicara kota menekankan skala bencana:

  • Jalan: Hampir 210.000 meter linier jalan hancur.

  • Jaringan: 85 persen jaringan jalan, air, dan pembuangan hampir tidak berfungsi.

  • Puing: Lebih dari 15 juta ton puing menghambat mobilitas, menutup saluran pembuangan, dan mencegah pembangunan infrastruktur darurat yang stabil.

  • Filter Hujan: Dari 2.200 filter hujan, 1.900 rusak, dengan upaya pembersihan minimal yang hanya dibantu satu organisasi PBB.

Masalah makin parah karena beberapa stasiun pompa pembuangan yang tersisa terancam berhenti total akibat kekurangan bahan bakar kritis.

Luqan menjelaskan, kota hanya menerima 16.000 liter bahan bakar pasca gencatan senjata, jumlah yang “tidak cukup untuk operasi tiga hari.”

Di tengah kerusakan besar ini, tim kota berupaya dengan “peralatan primitif” membangun tanggul tanah dan mengatur aliran lembah, namun menghadapi volume kehancuran yang “tidak dapat ditangani.”

Ia meminta komunitas internasional untuk “menyelamatkan dua juta pengungsi di pesisir,” menegaskan bahwa kota sangat membutuhkan pompa mobile, peralatan darurat, truk untuk memindahkan puing, dan terutama, “bahan bakar.”

Pejabat itu menutup pernyataannya dengan peringatan bahwa semua pihak berada di ambang bencana yang dapat terwujud hanya dengan “satu malam hujan.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler