Kelompok Hamas menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membuka jalan bagi pengerahan pasukan internasional di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan panjang yang diunggah melalui Telegram, Hamas menilai langkah tersebut sebagai upaya menerapkan “mekanisme perwalian internasional” atas Gaza, yang disebut bertentangan dengan kehendak rakyat Palestina dan faksi-faksi di wilayah itu.
Penolakan tersebut sejalan dengan pernyataan juru bicara Hamas sebelumnya kepada Al Jazeera, yang menegaskan bahwa kelompok itu tidak akan menerima bentuk kendali asing di Gaza.
Hamas menyebut bahwa penugasan pasukan internasional dengan mandat melucuti kelompok perlawanan akan “menghilangkan netralitas” dan “menjadikan pasukan itu bagian dari konflik yang menguntungkan pendudukan Israel”.
Kelompok itu menyatakan bahwa setiap pasukan internasional, bila dibentuk, hanya dapat ditempatkan di perbatasan untuk memisahkan pihak-pihak yang bertikai, memantau gencatan senjata, dan harus sepenuhnya berada di bawah pengawasan PBB.


