Thursday, November 20, 2025
HomeBeritaPesawat militer ke-1.000 mendarat, dukungan Barat ke Israel melonjak

Pesawat militer ke-1.000 mendarat, dukungan Barat ke Israel melonjak

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, Rabu, bahwa pesawat ke-1.000 dalam jembatan udara militer negara-negara Barat sejak pecahnya perang di Gaza telah mendarat di Israel. Dengan kedatangan pesawat tersebut, total kargo militer yang diterima Israel sejak 8 Oktober 2023 mencapai lebih dari 120.000 ton.

Pengumuman ini disampaikan ketika Amerika Serikat terus memberikan dukungan kepada Israel selama perang di Gaza, sementara sejumlah pemerintah Barat mulai mengkritik tindakan Israel dan menerapkan pembatasan ekspor senjata.

Pada September lalu, Spanyol mengeluarkan dekrit kerajaan yang memberlakukan embargo penuh atas penjualan senjata ke Israel. Tahun sebelumnya, Inggris, Jerman, dan Kanada juga menetapkan pembatasan terhadap pengiriman senjata.

“Pesawat ke-1.000 dalam operasi jembatan udara yang mencakup berbagai peralatan dan senjata, yang dimulai segera setelah pecahnya perang, telah mendarat di Israel,” demikian pernyataan kementerian tersebut, menyebut operasi itu sebagai yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dalam sejarah Israel.

Pesawat tersebut membawa pengiriman besar peralatan militer dan disambut oleh Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Amir Baram.

“Hingga kini, lebih dari 120.000 ton peralatan militer, amunisi, sistem persenjataan, dan perlengkapan pelindung telah dikirimkan ke Israel melalui 1.000 pesawat dan sekitar 150 kapal,” kata pernyataan itu.

Kementerian tidak merinci asal pasti pengiriman tersebut. Namun, dijelaskan bahwa operasi ini dikelola bersama oleh Direktorat Pengadaan Kementerian Pertahanan melalui Unit Transportasi Pertahanan Internasional, perwakilan kementerian di AS dan Berlin, Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Kekuatan Angkatan Bersenjata, serta Angkatan Udara Israel.

Laporan lembaga think tank Quincy Institute for Responsible Statecraft pada Oktober lalu menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah memberikan sedikitnya 21,7 miliar dollar AS dalam bentuk bantuan militer kepada Israel sejak awal perang di Gaza dua tahun lalu.

Setelah peristiwa 7 Oktober 2023, AS menyalurkan bantuan senilai 17,9 miliar dollar AS pada masa pemerintahan Presiden Joe Biden, dan 3,8 miliar dollar AS pada masa Presiden Donald Trump. Sebagian bantuan tersebut telah dikirimkan, sementara sisanya dijadwalkan tiba dalam beberapa tahun mendatang.

Laporan itu menyatakan bahwa Israel tidak akan dapat melanjutkan operasinya di Gaza tanpa dukungan AS.

Sejak Oktober 2023, militer Israel telah menewaskan hampir 70.000 orang di Gaza—sebagian besar perempuan dan anak—melukai lebih dari 170.000 orang, serta meratakan sebagian besar wilayah Jalur Gaza.


Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler