Sedikitnya 331 orang tewas dan 945 lainnya terluka akibat tembakan Israel sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada November 2024, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Lebanon, Jumat.
Sehari sebelumnya, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan telah mencatat lebih dari 10.000 pelanggaran udara dan darat oleh Israel di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata diberlakukan. Seluruh pelanggaran tersebut telah dilaporkan kepada Dewan Keamanan PBB.
Ketegangan di Lebanon selatan terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Militer Israel memperkuat serangan udara hampir setiap hari ke wilayah Lebanon, yang disebut menargetkan anggota dan infrastruktur Hezbollah.
Sejak serangan ke Lebanon dimulai pada Oktober 2023 dan berkembang menjadi ofensif penuh pada September 2024, militer Israel telah menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai hampir 17.000 orang.
Dalam kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menarik pasukan dari Lebanon selatan pada Januari tahun ini. Namun, hingga kini, penarikan baru dilakukan sebagian dan Israel masih mempertahankan keberadaan militer di lima pos perbatasan.


