Perawat Gaza Tasneem al-Hams, putri pejabat senior Kementerian Kesehatan, Dr. Marwan al-Hams, dibebaskan dari tahanan Israel pada Kamis sore, menurut keterangan Kantor Urusan Tahanan Palestina.
Lembaga swadaya masyarakat Palestinian Center for Prisoner Advocacy pada Senin lalu menuduh Israel memanfaatkan Tasneem untuk menekan ayahnya.
Israel sebelumnya mengakui bahwa mereka menahan sang ayah pada Juli lalu sebagai bagian dari upaya mengumpulkan informasi mengenai lokasi jasad prajurit Israel Hadar Goldin yang tewas dan dipulangkan awal bulan ini setelah 11 tahun berada di Gaza.
Dalam wawancara dengan jurnalis foto Gaza City, Ahmed Marwan, usai pembebasannya, Tasneem mengaku diculik bulan lalu oleh kelompok bersenjata Abu Shabab—kelompok anti-Hamas yang didukung Israel—sebelum diserahkan kepada pasukan Israel di wilayah timur Khan Younis.
Tasneem mengatakan ia dipindahkan ke sejumlah fasilitas penahanan—Ashkelon, Ramleh, Damon, dan Megiddo.
Ia menyebut sempat ditempatkan dalam sel isolasi di Ashkelon dan ditahan bersama sekitar 50 perempuan lain di Penjara Damon.
Kantor urusan tahanan sebelumnya melaporkan pada 2 Oktober bahwa Tasneem, yang berusia dua puluhan, diculik oleh “kelompok bersenjata beranggotakan lima orang” dari sebuah titik medis di selatan Khan Younis.
Sementara itu, Dr. Marwan al-Hams—yang memimpin divisi rumah sakit lapangan di Kementerian Kesehatan Gaza—masih berada dalam tahanan Israel. M
enurut sumber Hamas, Israel menolak memasukkan namanya ke dalam daftar warga Gaza yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera. Lokasi penahanannya hingga kini belum diketahui.

