Situs berita Amerika Serikat (AS) Axios melaporkan, Kamis (04/12), bahwa Presiden Donald Trump berencana mengumumkan dimulainya tahap kedua proses perdamaian di Gaza sebelum perayaan Natal.
Mengutip sejumlah pejabat AS, laporan itu menyebut bahwa pemerintahan Trump tengah menyiapkan langkah transisi menuju fase baru.
Fase tersebut menjadi bagian dari kerangka kesepakatan yang dipromosikan Washington sejak awal masa jabatan keduanya.
Menurut Axios, Gaza Peace Council—badan yang dibentuk Trump dan diklaim sebagai struktur pemerintahan sementara untuk Jalur Gaza—akan memimpin arsitektur politik dan administrasi di wilayah tersebut.
Washington bersama para mediator regional disebut tengah berupaya menyediakan seluruh unsur pendukung agar tahap kedua ini dapat difinalisasi.
Seorang pejabat Gedung Putih, sebagaimana dikutip Axios, menyatakan bahwa pengumuman resmi mengenai Dewan Perdamaian serta kelanjutan implementasi “rencana perdamaian Gaza” akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang.
Pada Rabu lalu, Trump mengatakan bahwa “tahap kedua dari kesepakatan Gaza berjalan maju dan akan segera dilaksanakan”.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Hamas saling melempar tuduhan terkait mandeknya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Sejak memulai masa jabatan keduanya, Trump memberikan dukungan kuat bagi Israel—yang sejak 8 Oktober 2023 melancarkan serangan luas di Jalur Gaza.
Serangan itu berujung pada lebih dari 70.000 warga Palestina meninggal dan sekitar 171.000 lainnya terluka; sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Gaza sempat mengalami jeda tembak pada 10 Oktober lalu berdasarkan rencana yang digagas Trump.
Namun Israel terus melanggar kesepakatan tersebut hampir setiap hari, sehingga memicu jatuhnya ratusan korban tambahan di wilayah yang sudah porak-poranda itu.
