Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan menggelar pertemuan rahasia dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sekitar sepekan lalu. Pertemuan itu disebut terkait upaya merumuskan skema “hari setelah” di Jalur Gaza, demikian laporan media Israel, Sabtu.
Kantor Netanyahu menolak memberikan komentar mengenai isi pembicaraan tersebut.
Menurut sumber yang mengetahui detail pertemuan itu kepada lembaga penyiaran publik KAN, Blair tengah mengupayakan sebuah inisiatif yang mendorong Otoritas Palestina untuk mengambil alih administrasi di sejumlah area tertentu di Jalur Gaza. Implementasi rencana itu disebut akan dimulai secara uji coba sebelum diberlakukan permanen apabila dinilai berhasil.
KAN menyebut, inisiatif tersebut mensyaratkan adanya reformasi dalam institusi Otoritas Palestina.
Laporan itu juga menyebut bahwa badan keamanan Israel dalam beberapa hari terakhir telah membahas usulan tersebut dan tidak langsung menolaknya. Blair, di sisi lain, disebut melakukan kontak paralel dengan sejumlah negara Arab untuk mendorong rencana itu.
Kemunculan laporan ini bertepatan dengan kembali santernya nama Blair dalam kaitannya dengan rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin membentuk sebuah dewan untuk mengelola Gaza di bawah kepemimpinannya.
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 70.000 orang—sebagian besar perempuan dan anak-anak—serta melukai sekitar 171.000 warga lainnya di Gaza dalam perang dua hari yang kemudian terhenti setelah kesepakatan gencatan senjata yang berlaku mulai 10 Oktober.
