Lebih dari 1.000 pendeta dan pemimpin agama Evangelis Amerika Serikat menyelesaikan misi delapan hari pada Senin, yang diselenggarakan oleh Dr. Mike Evans, pendiri Friends of Zion Museum.
Kegiatan ini merupakan bagian dari misi lebih luas Evans untuk melatih 100.000 “duta Kristiani” yang akan mendukung Israel dan melawan apa yang ia sebut sebagai “antisemitisme di seluruh dunia.”
Acara yang digelar bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Israel ini ditutup dengan pemberian sertifikat bagi peserta yang menyandang gelar “Duta Friends of Zion.”
“Seribu pendeta ini mewakili puluhan juta warga Amerika dan memiliki pengaruh besar melalui media dan media sosial,” ujar Dr. Evans.
Peserta dipilih dari lebih 2.000 pendaftar dan diwajibkan menyatakan solidaritas dengan rakyat Yahudi, memperkuat fokus misi pada advokasi dan edukasi.
Rangkaian kegiatan mencakup kunjungan ke situs-situs Alkitabiah, seperti Tembok Barat, Gereja Makam Suci, dan Gunung Zaitun, serta lokasi festival Nova dan pemukiman perbatasan Gaza. Delegasi juga bertemu dengan para penyintas, mantan sandera, dan pejabat Israel, termasuk Presiden Isaac Herzog, Ketua Knesset, serta ahli intelijen.
Upacara peringatan di Gunung Herzl menampilkan doa untuk perdamaian dan penghormatan kepada tentara Israel yang gugur.
Pastor Mike Atkins menyatakan, “Kami berupaya menyatukan para pemimpin Kristiani Evangelis di Amerika dengan Israel dan rakyat Yahudi, serta melawan persepsi bahwa komunitas ini terpecah.”
Tamryn Foley menambahkan, “Saya pulang dengan semangat untuk memastikan generasi muda di negara saya mengetahui kebenarannya.”
Evans mengumumkan rencana ambisius, termasuk melatih tambahan 10.000 duta selama 36 bulan ke depan, meluncurkan akademi daring bernama FozEye untuk mendidik jutaan Evangelis, serta mendirikan pusat pemikiran dan lembaga penelitian Evangelis pertama.
Rencana lainnya termasuk pameran Donald Trump di Friends of Zion Museum untuk mengakui kontribusinya terhadap Israel.


