Israel menyetujui permintaan resmi dari Amerika Serikat untuk menanggung biaya pembersihan kerusakan luas di Jalur Gaza, menurut harian Israel, Yedioth Ahronoth, Kamis (11/12/2025) malam.
Kerusakan tersebut terjadi akibat operasi militer, serangan udara, dan perataan bangunan dengan buldoser militer Israel selama dua tahun konflik terakhir.
Seorang pejabat politik senior mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Israel menerima permintaan dari AS tersebut.
Perkiraan awal menunjukkan biaya langsung yang harus ditanggung Israel bisa mencapai ratusan juta shekel, sementara total proyek pembersihan dan pembangunan kembali diperkirakan menelan biaya miliaran shekel.
Pembersihan puing-puing dilaporkan menjadi syarat penting sebelum pekerjaan rekonstruksi di Gaza dapat dimulai. Proses rekonstruksi sendiri diperkirakan akan berlangsung pada fase kedua kesepakatan gencatan senjata, yang fase pertamanya mulai berlaku pada 10 Oktober 2025.


