Wednesday, December 17, 2025
HomeBeritaKesaksian PBB: Anak-anak Gaza bertelanjang kaki hadapi dingin mematikan

Kesaksian PBB: Anak-anak Gaza bertelanjang kaki hadapi dingin mematikan

Organisasi Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan kondisi kemanusiaan yang “sangat mengkhawatirkan” dialami anak-anak di Jalur Gaza.

Hal itu seiring cuaca ekstrem dan gelombang tekanan udara rendah yang melanda wilayah tersebut.

Kebutuhan dasar, terutama bagi anak-anak yang hidup di pengungsian, dinilai jauh melampaui bantuan yang tersedia saat ini.

Juru bicara UNICEF, Jonathan Crickx, mengatakan bahwa kebutuhan paling mendesak adalah pembangunan kembali rumah-rumah secara menyeluruh dengan material permanen seperti beton, khususnya bagi warga yang masih bertahan di tenda-tenda darurat.

Menurut dia, penyediaan tempat tinggal yang layak bukan sekadar soal perlindungan fisik, tetapi juga menyangkut martabat warga Gaza dan anak-anak mereka.

Crickx menjelaskan, hujan lebat yang terus mengguyur menyebabkan air masuk ke dalam tenda-tenda pengungsian.

Kondisi tersebut membuat anak-anak semakin rentan terhadap penyakit dan memperbesar risiko penyebaran infeksi di lingkungan yang sudah sangat terbatas dari sisi sanitasi.

Di lapangan, situasi serupa dilaporkan oleh jurnalis Al Jazeera yang menyebut ratusan tenda pengungsi kembali terendam air akibat hujan deras yang melanda Gaza.

Wilayah itu berada di bawah blokade Israel dan lebih dari separuh areanya diduduki setelah dua tahun perang yang digambarkan sebagai perang pemusnahan.

Menurut laporan tersebut, kondisi para pengungsi semakin memburuk di tengah tekanan cuaca ekstrem, hujan deras, dan angin kencang.

Situasi ini digambarkan sebagai “bencana kemanusiaan” yang terus berulang tanpa solusi jangka panjang.

Dalam kunjungannya ke Kota Gaza, Crickx mengaku menyaksikan langsung anak-anak yang berjalan tanpa alas kaki, tubuh mereka basah kuyup di tengah udara dingin dan suhu yang rendah.

Sebagian besar dari anak-anak tersebut, kata dia, hidup di dalam tenda-tenda dengan kondisi yang “sangat sulit”.

Ia menambahkan, banyak anak mengalami gejala flu dan menghadapi kesulitan besar dalam menjaga kebersihan diri karena tidak memiliki akses untuk mandi.

“Pemandangan ini sungguh menyedihkan,” ujar Crickx.

Kesaksian serupa ia temukan di sepanjang jalan pesisir Gaza, ketika angin kencang mencabut tenda-tenda dari tempatnya.

Dalam kondisi itu, para orangtua dan anak-anak berusaha mempertahankan tenda agar tidak terbawa angin.

Situasi tersebut, menurut Crickx, membuat keadaan menjadi “sangat mengkhawatirkan”.

Crickx menjelaskan bahwa kunjungannya ke Gaza dilakukan dalam rangka pendistribusian bantuan musim dingin oleh UNICEF, berupa jaket, sepatu, topi, dan sarung tangan, dengan tujuan membantu anak-anak tetap hangat di tengah cuaca ekstrem.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan masih jauh dari cukup.

Jumlah anak yang hidup di tenda-tenda pengungsian sangat besar, sementara sebagian besar bangunan di Gaza telah hancur.

Karena itu, UNICEF menilai perlu adanya peningkatan signifikan dalam penyediaan pakaian hangat dan penyaluran bantuan kemanusiaan.

Selain pakaian musim dingin, UNICEF juga telah menyalurkan sekitar 600.000 selimut, 7.000 tenda, serta lembaran plastik pelindung.

Meski demikian, Crickx mengakui bahwa seluruh bantuan tersebut “belum memadai” jika dibandingkan dengan besarnya kebutuhan dan beratnya tantangan di lapangan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang terus berlangsung.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di Gaza mengalami banjir yang merendam ratusan tenda pengungsi akibat hujan deras.

Para pengungsi hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, diperparah oleh keterbatasan kemampuan dan minimnya peralatan yang dimiliki tim pertahanan sipil.

Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 12 orang meninggal dunia atau dinyatakan hilang akibat cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, sedikitnya 13 bangunan dilaporkan roboh, sementara sekitar 27.000 tenda terendam air hujan.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler