Tuesday, December 30, 2025
HomeBeritaSuriah Luncurkan Lira Baru, Penukaran Dilakukan Bertahap

Suriah Luncurkan Lira Baru, Penukaran Dilakukan Bertahap

Mata uang baru ini menghapus dua angka nol dari nilai nominal lira Suriah saat ini, sehingga setiap 100 lira lama setara dengan 1 lira baru.

Presiden Suriah Ahmad Al-Sharaa, pada Senin (29/12), meresmikan mata uang Suriah yang baru yang ia sebut sebagai langkah kunci strategi ekonomi nasional.

Dikutip dari Aljazeera.net, kebijakan ini bertujuan memperkuat stabilitas moneter, meneguhkan kepercayaan terhadap perekonomian Suriah, serta mendukung jalur pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan, desain baru mata uang tersebut mencerminkan identitas nasional yang menyatukan, dengan simbolisme yang terkait dengan alam dan geografi Suriah, serta menjauh dari pengkultusan individu.

Menurutnya, langkah ini menandai awal fase baru kepercayaan dan pertumbuhan ekonomi, dengan syarat adanya komitmen terhadap budaya keuangan yang bertanggung jawab selama masa penukaran serta pencegahan praktik spekulatif yang merugikan pasar.

Presiden Suriah menilai pergantian mata uang sebagai proses “operasi bedah yang sangat presisi” dalam transformasi kondisi moneter Suriah. Ia menegaskan bahwa peredaran mata uang baru akan lebih mudah, terutama karena banyak warga selama ini mengalami kesulitan akibat ukuran fisik uang lama dalam transaksi jual beli.

Al-Sharaa juga menekankan pentingnya mencegah kepanikan selama proses penukaran mata uang, tidak menanggapi rumor, serta mengandalkan informasi resmi dari Bank Sentral Suriah.

Fokus pada Komoditas

Presiden Suriah menyebutkan bahwa mata uang baru menonjolkan komoditas yang tersedia di dalam negeri Suriah. Proses penukaran akan dilakukan secara bertahap agar tidak memicu inflasi. Ia mengatakan, “Kita membutuhkan budaya baru dalam proses penukaran mata uang, termasuk mengkriminalisasi para spekulan.”

Menanggapi pertanyaan mengenai dampak mata uang baru terhadap kehidupan sehari-hari warga, Al-Sharaa menjelaskan perubahan ini akan mempermudah transaksi tunai dan meringankan beban yang selama ini dihadapi masyarakat dalam aktivitas jual beli.

Selain itu, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan terhadap mata uang nasional dalam jangka strategis, baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional, sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi.

Transaksi Hukum

Terkait transaksi hukum, Al-Sharaa mengumumkan bahwa lira Suriah yang baru akan digunakan secara eksklusif dalam penyusunan kontrak dan dokumen keuangan setelah proses penukaran dimulai.

Jenis mata uang harus disebutkan secara tegas, disertai penerbitan buletin resmi kurs nilai tukar untuk kedua mata uang guna mencegah diskriminasi atau spekulasi.

Ia juga menegaskan kewajiban bagi pelaku usaha untuk mencantumkan harga dalam mata uang lama dan baru selama masa transisi, demi menjamin transparansi dan perlindungan konsumen. Seluruh saldo perbankan dan elektronik akan dikonversi ke lira baru mulai 1 Januari 2026.

Presiden memastikan bahwa proses penukaran mata uang sepenuhnya gratis, serta melarang pungutan komisi, biaya, atau pajak dalam bentuk apa pun. Bank Sentral Suriah bersama kementerian dan lembaga terkait akan bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kebijakan dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan tersebut.

Membuka Ruang bagi Sektor Swasta

Al-Sharaa menegaskan bahwa perekonomian Suriah berjalan dengan langkah yang stabil dan hasil positifnya akan tampak secara bertahap. Ia menyerukan pemberian ruang yang lebih luas bagi sektor swasta untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Mata uang baru ini menghapus dua angka nol dari nilai nominal lira Suriah saat ini, sehingga setiap 100 lira lama setara dengan 1 lira baru. Proses penukaran akan dilakukan secara eksklusif di dalam Suriah melalui 59 lembaga keuangan dan lebih dari 1.500 cabang yang diakui secara resmi.

Berdasarkan pengumuman tersebut, proses penukaran mata uang akan dimulai pada 1 Januari 2026 dan berlangsung selama 90 hari, dengan kemungkinan perpanjangan melalui keputusan yang diambil 30 hari sebelum masa penukaran berakhir.

Tahap pertama akan dimulai dengan penukaran pecahan besar dari mata uang lama, yakni 1.000, 2.000, dan 5.000 lira, sementara pecahan lainnya tetap beredar hingga batas waktu lanjutan ditetapkan.

Surya Fachrizal
Surya Fachrizal
Pimred Gaza Media, co-founder Timteng Podcast
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler