Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Senin (2/8) menayangkan pesan terakhir satu dari enam sandera Israel yang tewas baru-baru ini. Sandera bernama Eden Yerushalmi itu menyalahkan pemerintahan Benjamin Netanyahu yang gagal melindungi mereka.
Edan berusia 24 tahun berasal dari Tel Aviv. Dia mengaku ditangkap para pejuang saat menghadiri konser musik di Re’im pada 7 Oktober lalu.
Dalam pesannya, Yerushalmi (24 tahun) memohon kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya untuk melakukan segala upaya yang diperlukan guna membebaskannya melalui pertukaran tahanan.
Yerushalmi juga menyinggung kesepakatan pertukaran tahanan yang dilakukan Netanyahu dengan Hamas pada tahun 2011 untuk membebaskan seorang tentara berpangkant kopral bernama Gilad Shalit. Di mana waktu itu Netanyahu setuju menukar lebih dari 1000 tahanan Palestina dibebaskan.
Baca juga: Hamas salahkan Israel atas kematian 6 sandera di Gaza
Dalam pesan video yang disebar via akun resmi Al-Qassam di Telegram itu Edan menyindir Netanyahu. Katanya, sekarang pejuang Palestina meminta kurang dari seperempat dari jumlah itu untuk setiap orang dari sandera Israel.
“Saya tidak mengerti. Apakah saya kurang berharga,” kata Eden, seraya menegaskan kesetian dia kepada negara Israel.
Dalam video itu, Eden juga menyatakan kerinduannya untuk bisa berkumpul dengan keluarganya. Dia juga mengungkapkan, bahwa yang serangan udara Israel yang tanpa henti mengancam keselamatan semua sandera Israel di Gaza.
Baca juga: Keluarga sandera Israel lari ke perbatasan Gaza, panggil kerabat mereka
Baca juga: Oposisi Israel sepakat gulingkan pemerintahan Netanyahu
