Fatah dan Hamas menandatangani kesepakatan di Kairo untuk membentuk pemerintah teknokrat bersama yang akan memerintah Gaza sebagai bagian dari upaya rekonstruksi pascaperang, lapor Anadolu pada Senin (4/11).
Menurut laporan tersebut, kesepakatan ini bertujuan untuk membentuk satu administrasi yang akan mengelola upaya rekonstruksi dan menyediakan layanan dasar di Gaza.
Pemerintah baru yang terdiri dari teknokrat dari kedua pihak ini akan fokus pada penyediaan layanan dasar dan rekonstruksi.
Seorang juru bicara Hamas menyatakan, “Kami teguh pada kesejahteraan rakyat Gaza dan berharap dapat membentuk satu pemerintahan Palestina yang mengutamakan rekonstruksi dan kebutuhan manusia di atas persaingan politik.”
Sebelumnya, Fatah pada Ahad (3/11) menyampaikan optimisme terkait pembicaraan dengan Hamas untuk membentuk komite yang akan mengelola Jalur Gaza setelah serangan brutal Israel di wilayah tersebut.
Mesir menjadi tuan rumah pertemuan antara kedua kelompok Palestina itu pada Sabtu lalu.
Pembicaraan mereka fokus pada pembentukan komite bersama yang akan bertugas mengelola Gaza setelah perang berakhir.
“Pertemuan ini bertujuan menyatukan visi mengenai rekonstruksi Gaza dan situasi di wilayah itu setelah berakhirnya agresi Israel,” kata Taysir Nasrallah, anggota Dewan Revolusioner Fatah, kepada Anadolu.
Nasrallah menyuarakan harapan bahwa “kesepakatan konsensus” akan diumumkan pada Minggu nanti setelah pertemuan tersebut.
“Kecenderungan umum adalah untuk merekonstruksi Gaza, menyediakan bantuan, dan mengelola wilayah tersebut melalui koordinasi antara kedua kelompok, di bawah naungan Otoritas Palestina,” katanya.