Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Jumat menyerukan kepada Italia untuk mengakui negara Palestina, seraya menyatakan bahwa langkah tersebut penting untuk melindungi solusi dua negara dan memperkuat fondasi perdamaian, lapor Anadolu.
Pernyataan itu disampaikan Abbas dalam pidatonya pada konferensi tahunan Partai Brothers of Italy di Roma. Dalam kesempatan tersebut, Abbas menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, merupakan “satu-satunya jalan untuk menjamin keamanan dan stabilitas jangka panjang di kawasan.”
Menurut Abbas, negara Palestina yang berdaulat penuh tidak akan menjadi beban keamanan bagi siapa pun, melainkan berperan sebagai sumber stabilitas regional serta mitra yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan membangun perdamaian.
Ia menambahkan bahwa rakyat Palestina mendambakan kehidupan yang bebas dan bermartabat di tanah air mereka, dalam sebuah negara modern yang menjunjung demokrasi, pergantian kekuasaan secara damai, pluralisme, kesetaraan, serta penolakan terhadap kekerasan.
“Negara-negara yang mengakui Palestina melakukannya sebagai investasi positif bagi masa depan perdamaian dan stabilitas,” ujar Abbas.
Abbas juga menyatakan harapannya agar Italia terus melangkah ke arah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap solusi dua negara.
Di tengah perang Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari 70.000 orang, sejumlah negara mengakui kenegaraan Palestina dalam pertemuan PBB pada September lalu. Dengan demikian, total negara yang mengakui Palestina kini mencapai 160 dari 193 negara anggota PBB.


