Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (26/9) menyerukan penangguhan keanggotaan Israel di Majelis Umum PBB.
“Saya menyerukan penangguhan keanggotaan Israel di Majelis Umum sampai negara tersebut memenuhi kewajibannya… serta melaksanakan semua resolusi PBB dan badan-badannya,” ujar Abbas dalam pidatonya di Sidang Umum PBB di New York, seperti dikutip Anadolu.
Selama Israel ini telah melanggar banyak resolusi PBB terkait isu Palestina. Termasuk pendudukannya atas Tepi Barat, ekspansi permukiman, dan mengabaikan seruan untuk menghentikan operasi militer di Gaza.
Terkait hal ini, Abbas menyatakan bahwa Palestina akan secara resmi mengajukan permintaan kepada presiden Majelis Umum.
Ia menegaskan Israel, yang menolak melaksanakan resolusi-resolusi PBB dan bahkan menyerukan penghapusan gedung PBB, tidak layak menjadi anggota organisasi internasional ini.
Abbas juga mengungkapkan penyesalannya terhadap AS yang memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menyerukan Israel untuk menyetujui gencatan senjata.
Mahmoud Abbas juga mengutuk pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang menyerukan pembangunan sinagog di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Abbas menilai pernyataan semacam itu menyalakan perang agama.
“Menteri yang ceroboh ini dan orang-orang sejenisnya harus dikutuk dan dihentikan,” tegas Abbas.
Pemimpin Palestina tersebut juga menekankan, “Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya adalah milik eksklusif umat Muslim. Dan hal ini telah disetujui oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1930, dan kami tidak akan menerima apapun selain itu, apa pun keadaannya.”
Mengenai kampanye militer Israel di Jalur Gaza, Abbas mengatakan bahwa “Israel telah menduduki kembali seluruh Jalur Gaza dan hampir sepenuhnya menghancurkannya, membuatnya menjadi tempat yang tidak layak huni.”