Tuesday, December 24, 2024
HomeHeadlineAbu Ubaidah: Israel sembunyikan kerugian di Gaza

Abu Ubaidah: Israel sembunyikan kerugian di Gaza

Operasi itu meliputi penyerbuan gedung-gedung tempat tentara Israel bersembunyi, pembunuhan jarak dekat, dan peledakan bom bunuh diri di sejumlah titik, termasuk di Jabalia dan Beit Lahia

Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Abu Ubaidah, menyebut Israel menyembunyikan kerugian yang diderita pasukannya dalam operasi militer di Jalur Gaza. Hal itu diberitakan laman Aljazeera Arabic pada Senin (23/12).

Langkah ini, menurutnya, bertujuan menjaga citra militer Israel di hadapan publik.

Dalam pernyataan melalui aplikasi Telegram, Abu Ubaidah menyebut kondisi tentara Israel di wilayah utara Gaza sangat buruk.

Pasukan pendudukan menghadapi serangan intensif dan terorganisir dari perlawanan Palestina, yang terus melakukan operasi-operasi signifikan di kawasan tersebut.

Ia juga menyoroti tindakan kekerasan Israel terhadap warga sipil di utara Gaza. “Pembantaian dan pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel bertujuan menutupi kegagalan dan skandal mereka di medan perang,” ujar Abu Ubaidah.

Abu Ubaidah memuji keberanian para pejuang Palestina yang, menurutnya, telah memberikan contoh inspiratif bagi semua pembela kebebasan di dunia.

Nasib Tawanan Israel
Terkait tawanan Israel, Abu Ubaidah menyatakan bahwa nasib mereka bergantung pada pergerakan pasukan Israel di beberapa wilayah yang menjadi target serangan.

“Semakin dalam tentara Israel memasuki wilayah kami, semakin sulit untuk memastikan keselamatan mereka,” tegasnya.

Pernyataan ini muncul setelah Brigade Al-Qassam melancarkan serangkaian operasi militer yang diklaim sebagai salah satu yang paling kompleks sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.

Operasi itu meliputi penyerbuan gedung-gedung tempat tentara Israel bersembunyi, pembunuhan jarak dekat, dan peledakan bom bunuh diri di sejumlah titik, termasuk di Jabalia dan Beit Lahia.

Sumber Israel hari ini melaporkan bahwa tiga tentaranya tewas dan empat lainnya terluka dalam serangan di Jabalia.

Sejak 5 Oktober 2024, militer Israel melancarkan operasi besar-besaran di Gaza utara. Berdasarkan laporan resmi, Israel telah kehilangan sekitar 40 tentaranya. Namun, pihak perlawanan Palestina mengklaim angka kerugian itu jauh lebih besar.

Baca juga: Lagi, tiga tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza

Baca juga: Israel akui bertanggung jawab dalam pembunuhan Ismail Haniye

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular