Komandan Umum Operasi Oposisi Bersenjata Suriah, Ahmad Al-Syara, akan mengumumkan “daftar pertama” nama-nama tokoh yang terlibat dalam penyiksaan terhadap rakyat Suriah.
Hal itu dilaporkan situs Aljazeera Arabic pada Selasa (10/12).
Daftar ini, kata Al-Syar’a, ditujukan untuk mengejar dan meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa dini hari melalui aplikasi Telegram, Al-Syar’a mengatakan, pihaknya akan memberikan hadiah bagi siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira militer dan aparat keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang selama masa pemerintahan mantan presiden Bashar al-Assad.
Al-Syar’a – yang dikenal dengan Abu Muhammad Al-Jaulani – menegaskan komitmennya untuk tidak memberi ampun kepada pelaku kejahatan. Hal itu termasuk aparat keamanan dan militer yang terbukti terlibat dalam penyiksaan.
Ia juga berjanji akan mengejar mereka hingga ke negara-negara tempat mereka melarikan diri untuk memastikan mereka diadili.
“Kami menegaskan komitmen kami untuk memaafkan mereka yang tangannya tidak berlumuran darah rakyat Suriah, termasuk mereka yang terpaksa ikut wajib militer. Namun, darah dan hak para korban yang tewas dan dipenjara secara tidak adil tidak akan diabaikan atau dilupakan,” ujar Al-Syar’a.
Perubahan Besar di Suriah
Langkah ini muncul setelah kelompok Hay’at Tahrir al-Sham dan sekutu-sekutunya melancarkan serangan besar-besaran dari Idlib pada 27 November lalu.
Serangan itu berujung pada masuknya pasukan oposisi ke Damaskus pada Minggu dini hari dan runtuhnya rezim Bashar al-Assad, yang dilaporkan telah melarikan diri dari negara itu.
Pada Senin, kelompok oposisi mengumumkan bahwa Al-Syar’a telah bertemu dengan mantan Perdana Menteri Suriah, Muhammad Al-Jalali, untuk membahas koordinasi transisi kekuasaan.
Menurut laporan dari Aljazeera, insinyur Muhammad Al-Basyir, yang sebelumnya memimpin Pemerintahan Penyelamat Suriah di Idlib, akan ditunjuk untuk membentuk pemerintahan baru.
Pemerintah transisi ini diharapkan mampu mengelola periode pasca-konflik dengan menghindarkan Suriah dari potensi kekacauan.
Persiapan Transisi Kekuasaan
Pertemuan untuk menyusun langkah-langkah transisi kekuasaan ini melibatkan Ahmad Al-Syar’a, Muhammad Al-Basyir, dan Muhammad Al-Jalali. Mantan Perdana Menteri era Assad, Al-Jalali, kini bertugas mengelola pemerintahan sementara hingga pemerintah baru terbentuk.
Langkah transisi ini menjadi momen penting dalam sejarah Suriah, dengan harapan dapat membawa stabilitas setelah lebih dari satu dekade konflik berkepanjangan.
Baca juga: Di kampung halaman Assad, HTS raih dukungan para tokoh Alawi
Baca juga: Oposisi tunjuk Mohammad Bashir sebagai perdana menteri baru Suriah