Brigade Al-Qassam, sayap militer dari Hamas, mengumumkan telah melancarkan penyergapan terhadap konvoi kendaraan militer Israel di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Qassam mengungkapkan para pejuangnya, “setelah kembali dari garis depan, melaporkan keberhasilan penyergapan terhadap konvoi kendaraan Zionis di satu kawasan sebelah barat rumah sakit Kuwait di kota Rafah.”
Al-Qassam menambahkan, bahwa “para pejuang berhasil meledakkan kendaraan lapis baja Israel menggunakan dua ranjau Shawaz, serta menghantam dua kendaraan lainnya dengan roket Yasin 105 dan roket Tandem.”
Al-Jazeera pada Rabu menayangkan rekaman eksklusif dari pertempuran antara Brigade Al-Qassam dan militer Israel di timur Rafah. Rekaman tersebut menunjukkan pasukan Al-Qassam berhasil menguasai sebuah kendaraan militer setelah menghancurkannya.
Pada hari yang sama, militer Israel mengungkapkan detail mengenai penyergapan yang dilakukan pejuang Palestina pada Selasa di Rafah. Israel mengakui serangan itu mengakibatkan tewasnya empat tentara Israel dan melukai lima lainnya.
Baca juga: Sandera Israel 10 kali dilindungi Al-Qassam dari gempuran Zionis
Menurut informasi yang dirilis, Brigade Al-Qassam meledakkan satu bangunan di Rafah yang ditempati pasukan Israel. Al-Qassam menggunakan bahan peledak berkekuatan tinggi, yang menewaskan empat tentara Israel, termasuk seorang dokter militer, di tempat.
Pasca ledakan, para tentara Israel dihujani tembakan intens dari pejuang Palestina, menurut laporan dari koresponden militer Israel.
Sebelumnya, Al-Qassam telah menyatakan mereka menargetkan sebuah bangunan di sebelah barat Rafah yang dipenuhi tentara Israel, mengakibatkan banyak korban tewas dan terluka.
Militer Israel juga menyebut bahwa terdapat lebih dari 14.000 rumah yang dipasangi jebakan peledak di Rafah, ditujukan untuk menyasar pasukan Israel.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer dari Jihad Islam, menyatakan telah menargetkan markas komando dan pengendalian Israel di selatan kawasan Netzarim, di tengah Jalur Gaza, menggunakan roket kendali.
Baca juga: Al-Qassam: 6 sandera Israel semestinya bebas jika kesepakatan terjadi